Pemkot Baubau Sambut Maulid Dengan Ritual Adat “Gorana Oputa”

Pemkot Baubau Sambut Maulid Dengan Ritual Adat “Gorana Oputa”
Pemkot Baubau Sambut Maulid Dengan Ritual Adat “Gorana Oputa”

TEGAS.CO,. BAUBAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tetap mempertahankan dan melestarikan ritual adat Gorana Oputa yang merupakan tradisi adat dalam menyambut peringatan Maulid Nabi besar Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam.

Pj Wali Kota Baubau Dr Muh Rasman Manafi, SP, M.Si juga menggelar ritual adat Gorana Oputa pada Minggu malam (15/9/2024) tepat jam 24 00 Wita di rujab Wali Kota Baubau dengan melibatkan sara kidina (perangkat masjid agung keraton).

Tradisi Gorana Oputa pada tahun 2024 ini terasa sangat istimewa harinya sama persis dengan Maulid Nabi besar Muhammad Salallahu Alaihi Wasalam dan waktunya juga jarang-jarang terjadi pada malam Senin.

Rasman Manafi mengungkapkan Semoga ini menjadi barokah juga buat negeri kita Kota Baubau dan Gorana Oputa ini tradisi kita yang diadakan setiap tahunnya dan menjadi salah satu kebanggaan kita juga.

“Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya termasuk mengharapkan barokah dari Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasalam yang diharapkan syafaatnya maka tentunya dengan adanya kegiatan Gorana Oputa sangat penting dan strategis. Apalagi, satu hal bahwa kegiatan Gorana Oputa ini dilaksanakan pada jam 12 malam dan setelah itu masyarakat Kota Baubau menyambut untuk memperingatinya,” jelasnya.

Sementara itu, ritual adat Gorana Oputa yang telah dilaksanakan sejak masa pemerintahan Sultan Dayanu Ikhsanuddin pada Tahun 1629 Masehi tersebut, merupakan momentum bagi pemimpin negeri untuk mendoakan keselamatan negerinya, agar rakyat selalu hidup sejahtera, damai, dan sentosa.

Selain itu, ritual Gorana Oputa juga merupakan kesempatan bagi pemimpin negeri, bersama para perangkat Masjid Agung Keraton untuk melaksanakan Haroana Maludhu, yang kemudian disusul oleh masyarakat yang beragama Islam pada keesokan harinya.

Kadis Pariwisata Kota Baubau Idrus Taufik Saidi juga menambahkan Tradisi adat “Goraana Oputa” ini telah dilaksanakan sejak zaman Kesultanan Buton dan masih tetap dilestarikan sampai saat ini di Jazirah Tanah Buton, bahwa ritual ini sebagai momentum permulaan Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada Zaman Kesultanan Buton, sara kidina (Pemerintahan kecil) perangkat mesjid kesultanan buton, akan melakukan ritual membaca ayat suci Al Quran dan membacakan Shalawat Atas Nabi Muhammad, serta ucap syukur bersama Sultan sebagai kepala Pemerintahan.

Saat ini sebagai pengganti Sultan (Sara Ogena) maka Sara Kidina melakukan ritual ini bersama Kepala Daerah yakni Walikota Baubau di rumah jabatan kepala daerah selanjutnya masyarakat dipenjuru pelosok akan mengikutinya dan melaksanakannya sesuai niat & kemampuan rumah tangga masing-masing.

“Semoga kita umat Muslim mampu meneladani nilai-nilai peran, cara, pola serta kebiasaan Nabi Besar Muhammad SAW dalam syiar & dakwah kehidupan sosial bermasyarakat di dunia yang fanah ini,” ujar Taufik Saidi.

 

Laporan : JSR

Editor : Dion Pramono

Komentar