Kolaborasi KOICA Korea, Dinas ESDM Sultra Hadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya

KOICA
Korea Internasional Cooperation Agency (KOICA).

TEGAS.CO,. KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) setempat meningkatkan pemakaian Energi Baru Terbarukan atau disingkat EBT  untuk mendukung transisi energi yang bersih dan ramah lingkungan.

Oleh karena itu, Dinas ESDM Provinsi Sultra berperan aktif dalam mendorong penyediaan kebijakan, infrakstruktur, dan dukungan terhadap inovasi teknologi EBT. Langkah ini bertujuan mendorong pertumbuhan energi hijau serta mengurangi energi karbon dan fosil di Sultra.

Untuk mendukung pemakaian EBT, Dinas ESDM Sultra membangun salah satu fasilitas EBT yakni Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) melalui proyek Accelerating Clean Energi Access to Rescue Inequality (Access).

Kepala Bidang Energi Terbarukan Dinas ESDM Sultra Dewi Rosaria Amin mengatakan, proyek Access melalui kerja sama Kementerian ESDM Republik Indonesia dengan dukungan Korea Internasional Cooperation Agency (KOICA).

“Yang terbaru ada namanya Program Access kerja sama Pemerintah Korea Selatan dalam hal ini melalui KOICA dengan Kementerian ESDM dan UNDP (United Nations Development Programme atau program pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa),” ucapnya, Kamis (28/10/2024).

Dewi menjelaskan, jadi nanti pendanaan pembangunan PLTS dari KOICA dalam bentuk dana hibah, sedangkan Kementerian ESDM sebagai fasiltator dan UNDP bekerja sama dengan Dinas ESDM Sultra sebagai pelaksana yang mengkoordinir kegiatan di lapangan.

Dia berujar, kerja sama KOICA dimulai tahun 2019, awalnya mereka usulkan lewat Dana Alokasi Khusus (DAK) namun sampai 2018 terhenti.

“Tapi memang masih ada usulan kita yang belum terakomodir dalam DAK, begitu KOICA masuk bekerja sama dengan Kementerian ESDM dan UNDP. Namun memang agak terlambat karena Covid, (pekerjaan) fisiknya sekira tahun 2022 dan menyala Desember 2023.

“PLTS dikelola Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) nanti disambungkan ke masyarakat dan dibayar dalam bentuk iuran _ sebagai biaya pemeliharaan dan honor operator pengelola pembangkit PLTS,” ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa pembangunan satu unit PLTS di Sultra melalui proyek Access keseluruhannya sudah beroperasi tahun 2023 tersebar pada 7 (tujuh) desa di tiga Kabupaten, yaitu Kabupaten Bombana, Kabupaten Konawe Selatan, dan Kabupaten Muna Barat.

Di Kabupaten Bombana kata Dewi, berlokasi di Kecamatan Kabaena Barat di Desa Baliara (Dusun Pulau Baliara). PLTS tersebut untuk 104 rumah tangga dengan total kapasitas 34,88 KWP (Kilowatt Peak). Berikutnya di Desa Baliara (Dusun Pulau Bangko) PLTS kapasitas 47,96 KWP untuk 139 rumah tangga.

Masih di Kecamatan Kabaena Tengah lanjut Dewi, juga telah dibangun PLTS dengan kapasitas 45,78 KWP untuk 150 rumah tangga di Desa Lengora (Dusun Boepapa).

“Kemudian di Kabupaten Konawe Selatan di Kecamatan Laonti, Desa Tambolosu jumlah rumah 306 kapasitas 71,94 KWP dan Desa Malaringgi jumlah rumah 177 kapasitas 75,21 KWP.

Tujuh desa mendapatkan fasilitas PLTS periode 2023, Dewi mengungkapkan ada 1.248 rumah tangga dengan total kapasitas 439,27 KWP.

Redaksi

 

Komentar