TEGAS.CO., WAKATOBI – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) memperingati Hari Anak Nasional (HAN) yang ke-40 tahun 2024. Peringatan HAN ini diselenggarakan di halaman kantor bupati, Rabu (30/10/2024). Diikuti para siswa-siswi tingkat TK, SD, SMP dan SMA sederajat.
Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Wakatobi ini mengangkat tema ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’.
Plt. Bupati Wakatobi Ilmiati Daud dalam sambutannya mengatakan beberapa tahun terakhir ini terkait dengan anak, pemerintah telah melaksanakan dua agenda utama yakni perlindungan (proteksi) dan pemberdayaan (informan).
Dalam hal perlindungan anak, sebagai orang tua berkewajiban untuk menjaga dan melindungi anak dari berbagai tindakan kejahatan, kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi.
“Disamping itu kita juga berupaya agar anak tidak ditelantarkan atau tidak mendapatkan sanksi hukum yang tidak adil dan tidak tepat. Kita juga perlu melindungi mereka dari pergaulan yang tidak baik,” tuturnya.
Lanjut Ilmiati Daud menjelaskan, terkait dengan pemberdayaan anak dalam arti luas adalah pemberdayaan pendidikan dan pengembangan (jasmani dan rohani) anak.
Hal ini dapat diimplementasikan lewat komunikasi dan empati (peduli) terhadap anak. Sebab hal demikian dapat menjaga kesenjangan pemikiran orang tua dan anak.
“Pepatah bijak mengatakan bahwa semua bunga hari esok adalah benih-benih hari ini,” ungkapnya.
Oleh karenanya, ujarnya, indahnya bunga-bunga Indonesia masa depan tergantung kepada bagaimana kita bersama menyiapkan bibit-bibit unggulnya.
Terkait hal itu, sambung Ilmiati, Pemerintah Kabupaten Wakatobi khususnya sementara mendorong untuk memenuhi hak-hak anak
dan perlindungan khusus anak melalui percepatan kabupaten/kota layak anak pada tahun 2024.
“Kita inginkan bersama Kabupaten Wakatobi bisa masuk kategori predikat layak anak,” katanya.
Untuk menuju kabupaten layak anak, Pemkab Wakatobi telah melakukan langkah inisiasi, dan evaluasi menuju kabupaten layak anak dari 27 indikator yang ada.
Kendati demikian, untuk mencapai hasil yang maksimal, Ilmiati meminta peran serta OPD terkait agar secara bersama-sama mendorong percepatan pencapaian predikat layak anak di 2025 mendatang.
“Saya berharap di tahun 2025 nanti kita sudah meningkatkan pencapaian itu dari tahap inisiasi menjadi kabupaten layak anak minimal dengan predikat pratama dan dapat menciptakan kabupaten layak anak,” pintanya.
Kembali ia menjelaskan bahwa anak merupakan generasi penerus. Ia pun berharap lagi agar anak-anak Wakatobi dapat menjunjung tinggi adat dan etika.
“Sesuai tema Anak Terlindungi, Indonesia maju sangat tepat dan relevan di era globalisasi saat ini di mana anak harus diberi lingkungan sosial pendidikan dan tata pergaulan yang ramah bagi anak.
“Dengan cara itu anak-anak kita dapat tumbuh kembang terhindar dari kekerasan serta dapat menyongsong masa depan yang cerah, yang kemudian akan menjadi masa depan yang lebih baik bagi bangsa kita,” ucapnya.
Tak lupa, melalui HAN Ilmiati menitipkan pesan agar anak generasi di Wakatobi gigih beribadah, rajin belajar dan berolah raga serta berbakti pada orang tua dan guru.
“Dikesempatan bahagia ini saya ingin menyampaikan kepada anak-anak Wakatobi selamat Hari Anak Nasional semoga anak-anak ku menjadi anak penerus bangsa,” tuturnya.
Laporan: Rusdin
Publisher : Dion
Komentar