Pemprov Sultra Bantu Pemasangan Listrik Untuk Masyarakat Tidak Mampu

Dinas ESDM Sultra
Pemprov Sultra membantu pemasangan instalasi listrik berkapasitas 900 volt ampere (VA) untuk masyarakat tidak mampu guna meningkatkan rasio elektrifikasi pada 17 Kabupaten/Kota. Foto: Istimewa

TEGAS.CO, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan pemasangan instalasi listrik berkapasitas 900 volt ampere (VA) untuk masyarakat tidak mampu guna meningkatkan rasio elektrifikasi pada 17 Kabupaten/Kota.

Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra Muhammad Ilyas mengatakan, ada kurang lebih 1.775 sambungan baru listrik subsidi lewat APBN yang dimulai tahun 2022 lalu.

Dikatakannya, yang baru terpasang instalasi listrik 900 VA ada sekitar 1.000 sambungan dan sisanya dilanjutkan ke tahap keduanya hingga akhir tahun 2024.

“Jadi untuk tahun 2022 sudah terpasang melalui APBN sebesar 1.775 sambungan. Tapi yang sudah terpasang baru sekitar 1.000 sambungan yang sudah terpasang jadi tahap keduanya nanti ini sekitar kurang lebih 700 itu mungkin akhir tahun ini baru tersambung,” katanya, Jumat (15/11/2024).

Ilyas menjelaskan, pemasangan instalasi listrik kepada masyarakat atau rumah tangga tidak mampu merupakan usulan mereka kepada Kementerian ESDM melalui program bantuan pasang baru listrik (BPBL).

“Kita yang mengusulkan ke Kementerian (ESDM) lalu Kementerian tugaskan PLN untuk melakukan verifikasi dan validasi data, jadi sebenarnya PLN yang menentukan yang mana yang layak. PLN juga punya data masyarakat tidak mampu yang masuk dalam kategori DTKS dari Kementerian Sosial,” katanya.

Dia mengungkapkan, belum lama ini pihaknya ke Kota Baubau dan Kabupaten Buton di sana pihak PLN sementara melakukan verifikasi

“Kemarin lalu saya ke Baubau dan Buton itu mereka PLN sementara verifikasi jadi untuk tahun ini kepulauan sudah dapat. Kalau yang kemarin itu khusus di daratan,” ujarnya.

Menurut Ilyas, kalau PLN sudah verifikasi maka tidak lama lagi akan dipasang instalasi listrik 900 VA untuk satu rumah tangga untuk tiga mata lampu dan dua stop kontak.  “Bukan hanya lampu tapi juga barang elektronik seperti kulkas televisi,” ujarnya lagi.

Lalu bagaimana masyarakat bisa mendapatkan listrik subsidi, Ilyas menjelaskan bahwa usulannya mereka peroleh dari Bupati dan Wali Kota yang memerintahkan aparatur di bawahnya mendata masyarakat yang belum mendapat layanan instalasi listrik.

“:Jadi kita surati Bupati untuk pengusulannya supaya mengusulkan rumah tangganya yang layak dibantu untuk ini pasti kepala desa semua yang dikerahkan. Jadi dari Dinas ESDM data itu semua terkumpul di 17 Kabupaten/kota itu yang kita kirim ke Kementerian ESDM lalu Kementerian ESDM tugaskan PLN untuk lakukan verifikasi,” pungkasnya.

Redaksi

Komentar