Puluhan Nakes di Wakatobi Minta Gaji Selama Tiga Bulan Dibayarkan

Puluhan Nakes di Wakatobi Minta Gaji Selama Tiga Bulan Dibayarkan
Nampak sejumlah ASN kesehatan dari beberapa Puskesmas di Kabupaten Wakatobi berunjuk rasa meminta hak-haknya dipenuhi oleh Pemerintah daerah, Jum,at (15/11/2024).

TEGAS.CO., WAKATOBI – Puluhan tenaga kesehatan atau Nakes dari delapan UPTD Puskesmas di Kabupaten Wakatobi mengeluh. Pasalnya, selama tiga bulan gaji mereka tak kunjung dibayar oleh Pemerintah daerah (Pemda).

“Kami hanya ingin meminta kejelasan Pemda kapan gaji ASN Nakes di Kabupaten Wakatobi bisa dibayarkan,” ucap Eka salah seorang ASN Nakes, Jum,at (15/11/2024).

Menanggapi hal ini, Plt. Bupati Wakatobi Ilmiati Daud menjelaskan bahwa Pemda Wakatobi memastikan akan segera menyelesaikan pembayaran gaji ASN Nakes di seluruh UPTD Puskesmas.

“Mudah-mudahan sebelum berakhir masa jabatan saya sebagai Plt, hak-hak Bapak dan Ibu sudah bisa diterima. Tunggu hasil pemeriksaan, tidak akan lewat bulan ini,” kata Ilmiati Daud saat menerima aspirasi para Nakes di depan kantor bupati.

Kendati demikian, sebelum ditandatangani pihaknya terlebih dulu akan melakukan kajian terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Ijinkan saya membedah (APBD) ini. (Hasilnya) ini sudah diujung kita menunggu dari bedah yang saya lakukan bersama beberapa tim, saya janji tidak akan melewati bulan ini.” ungkapnya.

Sebelumnya, puluhan ASN Nakes dari delapan UPTD Puskesmas se-Wakatobi ini memulai aksinya dengan berjalan kaki sejauh satu kilometer dari UPTD Puskesmas Wangi-wangi Selatan menuju Kantor Bupati.

Dalam aksinya, para nakes, yang terdiri dari perawat, bidan dan tenaga medis lainnya, membawa berbagai spanduk berisi tuntutan pembayaran gaji yang belum dibayar selama tiga bulan, mulai September, Oktober hingga November.

Menurut Eka bahwa dirinya orang pertama yang menyuarakan mogok kerja di media sosial sebab hal itu dilakukannya karena dirinya kesal terhadap Pemda.

“Langkah ini diambil bukan karena ingin memberontak, tetapi sebagai wujud solidaritas bersama sesama Nakes yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup akibat keterlambatan pembayaran gaji,” tuturnya.

Sebagai contoh, Eka bercerita tentang rekannya yang tengah mendapat musibah namun tidak memiliki uang karena gaji belum dibayarkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Wakatobi.

“Teman saya, empat hari anaknya dirawat, Ibunya dioperasi tanggal 11 November, dan dia tidak punya uang. Di Puskesmas Liya, ada tujuh orang dari luar daerah, mereka ngontrak, sekarang mereka menitipkan anaknya di kampung, karena popok dan susu tidak bisa dibayar (dibeli),” ungkapnya.

Laporan: Rusdin

Publisher : Dion

Komentar