Van Aroma Kolaka Antisipasi Partisipatif Risiko dan Energi Terbaru Cegah Perubahan Iklim

Van Aroma Kolaka Antisipasi Partisipatif Risiko dan Energi Terbarukan Cegah Perubahan Iklim
Pihak Van Aroma Kolaka lakukan pertemuan dengan pemerintah setempat, Antisipasi Partisipatif Risiko dan Energi Terbaru Cegah Perubahan Iklim

TEGAS.CO,. KOLAKA – Perubahan iklim yang terjadi akan berpengaruh pada kehidupan manusia. Beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim sangat berpengaruh pada kondisi bumi hingga saat ini.

Iklim dapat berubah karena interaksi antara komponen-komponen dan faktor eksternalnya. Perubahan iklim akan berpengaruh pada pemanasan suhu bumi, naiknya air laut, terjadinya bencana alam banjir hingga badai, dan berbagai dampak lainnya. Hingga saat ini, isu tentang perubahan iklim menjadi perhatian utama untuk seluruh penduduk dunia. Tindakan sederhana mampu berpengaruh untuk mengurangi perubahan iklim yang terjadi, dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi perubahan iklim ini dapat dilakukan oleh setiap orang mulai dari hal-hal kecil di lingkungan mereka.

Saat ini, dampak perubahan iklim tidak hanya menjadi fokus perhatian lembaga pemerintah dan organisasi internasional saja, tapi juga harus menjadi perhatian setiap masyarakat karena perubahan iklim berdampak bahkan pada aspek paling kecil dari kehidupan kita.

Guna menghadapi tantangan ini, diperlukan pendekatan partisipatif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi risiko dan merumuskan solusi yang tepat. Salah satu metode yang efektif adalah Participatory Assessment of Climate and Disaster Risks (PACDR), yang dirancang untuk membantu masyarakat memahami risiko terkait iklim dan bencana serta menyusun strategi mitigasi dan adaptasi yang sesuai dengan kondisi lokal.

Sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industri essential oil, Van Aroma memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan lingkungan. Khususnya di daerah Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kolaka yang merupakan salah satu wilayah operasi Van Aroma, di sini Van Aroma menerapkan perangkat PACDR sebagai alat analisis.

Van Aroma bertujuan untuk meningkatkan kapasitas komunitas lokal dalam memahami dan menghadapi dampak perubahan iklim serta bencana yang mungkin terjadi di wilayah kerja mereka. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Workshop PACDR yang diinisiasi oleh Van Aroma ini juga didukung oleh Pemerintah lokal seperti Kelurahan Manggolo dan Kolakaasi serta Universitas Sembilanbelas November. Inisiasi bersama ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan komunitas terhadap dampak perubahan iklim dan bencana melalui workshop secara partisipatif.

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif dan kolaboratif dalam mengurangi risiko, sekaligus mendukung upaya global dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek aksi iklim dan pengurangan risiko bencana. Dengan pendekatan ini, Van Aroma tidak hanya berperan sebagai pelopor dalam pengelolaan risiko iklim dan bencana, tetapi juga menjadi wadah pemberdayaan yang mampu menjawab tantangan global dengan pendekatan lokal.

Menurut narasumber dari Van Aroma, Arief Rifali Firman selaku Sustainability Manager mengatakan, Workshop Participatory Assessment of Climate And Disaster Risks (PACDR), atau penilaian partisipatif mengenai risiko iklim dan dampaknya, melibatkan pemerintah, instansi terkait, organisasi masyarakat, akademisi dan perbankan. PACDR bertujuan untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap ancaman bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim.

“Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Van Aroma dengan pemerintah dan masyarakat. Nantinya, pihak-pihak yang tergabung di dalam PACDR diajak berkolaborasi dengan komunitas Green Latambaga Mepokoaso untuk memahami bagaimana iklim dan bahaya lainnya mempengaruhi kehidupan dan sumber daya penghidupan, serta mengidentifikasi dan merencanakan opsi-opsi adaptasi dan pengurangan risiko secara partisipatif, untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat dan memasukkan pertimbangan gender dan minoritas dalam penilaian risiko iklim dan bencana”, ucapnya, Kamis (12/12/2024).

Arief menambahkan, “Output yang diharapkan dari inovasi ini mencakup rekapitulasi penilaian partisipatif melalui standar PACDR, laporan hasil pengkajian, dan rekomendasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang langkah-langkah konkret dalam menghadapi perubahan iklim”.

“Dengan kegiatan ini, Van Aroma melalui inovasi PACDR berharap dapat memperkuat ketahanan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang lebih siap menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Selain itu, perubahan iklim adalah masalah global yang mengancam kehidupan di bumi, sehingga harus segera ditanggulangi. Upaya penanggulangan perubahan iklim harus dilakukan dalam berbagai sektor, termasuk energi”, tambah Arief.

Upaya penanggulangan perubahan iklim dari sektor energi yang pertama adalah dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam adalah penyumbang terbesar perubahan iklim global yang bertanggung jawab atas 75 persen emisi gas rumah kaca global.

Jika penggunaan bahan bakar fosil dikurangi, kebutuhan energi harus tetap dipenuhi dengan cara beralih ke energi terbarukan, yaitu energi yang bersumber daya matahari, angin, panas bumi, biomassa, dan air. Energi terbarukan dapat memenuhi kebutuhan energi kita dan sekaligus menanggulangi perubahan iklim.

Van Aroma Kolaka baru saja meresmikan pemasangan instalasi panel surya pada pabrik minyak atsiri yang berlokasi di Kelurahan Mangolo, Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara, sebagai salah satu bentuk komitmen kuat untuk berkontribusi menangani isu perubahan iklim. Van Aroma berupaya memanfaatkan solar panel secara maksimal, karena mampu memenuhi 90% total kebutuhan perusahaan.

“Tentu hal ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk mendorong penggunaan energi terbarukan dan membantu menekan jejak karbon, yaitu melalui instalasi panel surya. Van Aroma menggunakan solar panel yang memproduksi 90% dari kebutuhanya. Semoga kesuksesan instalasi panel surya ini akan memberikan manfaat yang optimal dan menjadi role model bagi pemain industri lainnya”, jelas Arief.

Arief menegaskan, komitmen perusahaan yang berfokus pada energi hijau dan menjadi perusahaan yang ramah lingkungan juga mendukung penuh agenda pemerintah dalam hal energi terbarukan dan target Net Zero Emission, karena tantangan perubahan iklim memerlukan keterlibatan semua pihak.

“Ini adalah salah satu langkah konkret untuk memastikan bahwa kami mampu berkontribusi mengurangi emisi CO2 secara signifikan. Pemasangan panel surya pada pabrik kami diprediksi akan mampu menekan emisi CO2 hingga beberapa ton per tahun” tandasnya.

Laporan : Zikin

Komentar