
TEGAS.CO, SULAWESI TENGGARA– Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sulawesi Tenggara (Sultra), DR. dr. Putu Agustin Kusumawati, M.Kes, mengungkapkan kebutuhan pembangunan gedung perawatan pasien jiwa yang lebih layak dan sesuai standar.
Saat ini, kata dr. Putu, bangunan perawatan pasien jiwa di RSJ Sultra masih menggunakan model lama dengan jeruji seperti penjara dan satu ruangan diisi 15 hingga 20 orang.
“Perawatan pasien jiwa membutuhkan standar khusus, seperti kamar terpisah dengan jendela kaca antipecah. Sementara saat ini bangunan yang ada masih menggunakan jeruji seperti penjara,” ungkap dr. Agustin, Senin (17/2/2025).
Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan gedung yang layak dan sesuai standar, dibutuhkan anggaran hingga Rp 300 miliar secara keseluruhan.
“Kita tidak bisa bangun sekaligus. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari gedung rehabilitasi pasien jiwa. Kami sudah melakukan studi banding ke RSJ Lawang dan disana tamannya berada di tengah dengan tata ruang yang lebih humanis,” jelas dr. Putu Agustin.
Selain itu, RSJ Sultra juga menghadapi kekurangan peralatan medis, terutama untuk perawatan saraf dan kejiwaan. Salah satunya adalah alat terapi listrik untuk pasien stroke yang harganya mencapai Rp 2 miliar.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Sultra, Andi Muhammad Saenuddin, S.Si, M.Si, menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan tersebut.
Menurutnya, Komisi IV DPRD Sultra akan mengusulkan pembangunan gedung perawatan pasien jiwa pasca pelantikan gubernur baru.

“Kami akan membahas kebutuhan ini di DPRD dan meminta dukungan dari seluruh fraksi, terutama karena hal ini menyangkut kemanusiaan. Jika dianggap menjadi kebutuhan prioritas daerah, kami akan mendukung sepenuhnya,” tegas Saenuddin.
Dengan adanya rencana pembangunan ini, diharapkan RSJ Sultra dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan manusiawi kepada pasien jiwa di Sulawesi Tenggara.
Penulis : Amran S
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar