DPRD Sultra Terima Aspirasi GMNI Kendari Terkait Inpres Nomor 1 / 2025

DPRD Sultra Terima Aspirasi GMNI Kendari Terkait Inpres Nomor 1 / 2025
Anggota Komsi III DPRD Sultra, H. Halid didampingi staf saat menerima aspirasi GMNI Kendari, Kamis (27/2/2025 Foto: Amran S

TEGAS.CO., KENDARI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menerima aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Kendari pada, Kamis, (27/2/2025).

Aksi ini bertujuan menyampaikan aspirasi terkait Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 serta efisiensi anggaran dalam sektor pendidikan dan kesehatan.

Iklan Viki DPRD Sultra

Dalam tuntutannya, GMNI Kota Kendari meminta DPRD Sultra segera berkoordinasi dengan DPR RI untuk mengkaji ulang Inpres No. 1 Tahun 2025. Mereka menilai Provinsi Sultra masih membutuhkan pembangunan infrastruktur, pemeliharaan bangunan, serta peningkatan kualitas pendidikan yang layak.

Selain itu, GMNI juga mendesak DPRD Sultra agar berkoordinasi dengan DPR RI untuk mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka mengusulkan adanya pemetaan wilayah agar penggunaan anggaran lebih efektif dan tidak terjadi pemborosan.

Anggota Komisi III DPRD Sultra, Drs. Abdul Halik, menanggapi aspirasi tersebut dengan menyatakan bahwa DPRD Sultra akan meneruskan tuntutan mahasiswa kepada pemerintah pusat.

Ia menegaskan bahwa kebijakan nasional harus dikaji lebih mendalam agar tidak merugikan kepentingan masyarakat, terutama dalam sektor pendidikan dan kesehatan.

“Kami di DPRD Sultra sudah membuat surat penolakan terhadap pengurangan anggaran di dua kementerian ini, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan. Surat ini akan dikirimkan ke Jakarta sebagai bentuk komitmen kami dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ujar Abdul Halik.

Terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG), Abdul Halik juga menyampaikan pandangannya bahwa program ini perlu dikaji ulang agar lebih tepat sasaran. Ia mengusulkan agar dana yang dialokasikan untuk makan gratis dialihkan ke program lain yang lebih bermanfaat, seperti pemberian pakaian sekolah gratis setiap tahun ajaran baru bagi siswa dari jenjang TK hingga SMA.

“Dalam konteks efisiensi anggaran, kita perlu mempertimbangkan apakah program MBG benar-benar memberikan manfaat maksimal bagi siswa. Jangan sampai ada anggaran besar yang tidak efektif dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak kita,” tambahnya.

Penulis : Amran solasi
Publisher: Mas’ud

Komentar