
Indonesia, Tegas.co – Dengan geografisnya yang rawan bencana, memiliki sistem penanggulangan bencana yang terintegrasi dan diakui dunia.
Dua lembaga kunci, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), memainkan peran vital, masing-masing dalam kerangka kerja internasional INSARAG dan UNDAC.
Basarnas dan Keahlian SAR di Bawah INSARAG
Basarnas, sebagai ujung tombak pencarian dan pertolongan (SAR) di Indonesia, berkolaborasi erat dengan International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG), sebuah kelompok penasihat PBB di bawah United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN-OCHA).
Keikutsertaan ini memastikan standar internasional diadopsi dalam operasi SAR Indonesia.
Tim SAR Indonesia, untuk dapat beroperasi di level internasional, harus memenuhi standar INSARAG Guidelines, termasuk sertifikasi Urban Search and Rescue (USAR).
Hal ini menjamin keahlian dan kesiapan tim dalam menghadapi berbagai skenario bencana.
Kerja sama dengan INSARAG juga mencakup koordinasi dalam operasi SAR internasional, memastikan penerapan prosedur standar dan efisiensi dalam penyelamatan. Legalitas operasional Basarnas di dukung oleh UU No. 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan dan Perpres No. 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.
BNPB: Mengkoordinasikan Respon Bencana di Bawah UNDAC
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berperan sebagai koordinator nasional dalam sistem kedaruratan internasional, bermitra dengan United Nations Disaster Assessment and Coordination (UNDAC). UNDAC merupakan tim penilai dan koordinasi bencana PBB yang dikerahkan untuk respons cepat terhadap bencana global.
BNPB bertindak sebagai focal point untuk bantuan internasional, memastikan bantuan luar negeri sesuai dengan regulasi dan kebutuhan Indonesia.
Koordinasi yang efektif dengan tim UNDAC memungkinkan penilaian dan tanggap darurat yang terintegrasi dan efisien.
Peran BNPB ini dilegitimasi oleh UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Perpres No. 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Sinergi untuk Efektivitas Maksimal
Kolaborasi Basarnas dan BNPB menciptakan sinergi yang kuat. Basarnas fokus pada operasi SAR teknis, sementara BNPB mengelola koordinasi dan dukungan strategis.
Kerja sama ini memastikan respons bencana yang terkoordinasi, efektif, dan sesuai standar internasional, menunjukkan komitmen Indonesia dalam menghadapi tantangan bencana dan memberikan bantuan kemanusiaan di tingkat global.
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar