Tiran Mineral Didemo, Ini Kata Humas Tiran Group

Humas PT Tiran Group Sulawesi Tenggara, La Pili saat ditemui pihak tegas.co
Humas PT Tiran Group Sulawesi Tenggara, La Pili saat ditemui pihak tegas.co

TEGAS.CO.,KENDARI – Front masyarakat dan mahasiswa Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam lembaga Pembaharu Lingkungan Hidup (PLH) Sultra dan Jatam Sultra, kembali melakukan unjuk rasa di depan Kejati dan Polda Sultra, guna menuntut Ilegal Mining yang dilakukan PT Tiran Mineral, Senin (5/7/2021).

Masa yang tergabung dari 2 lembaga besar ini, menyoroti aktivitas PT Tiran Mineral yang hampir dua bulan lamanya melakukan penambangan Ore Nikel Ilegal di Desa Waturambaha, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara dengan dalil membangun smelter.

Iklan KPU Sultra

Menanggapi hal tersebut, Humas PT Tiran Mineral Group, H. La Pili angkat bicara. Kepada tegas.co Pili mengaku semua kegiatan yang ada di lokasi saat ini adalah bagian tahapan untuk menuju kesiapan pembangunan smelter itu sendiri.

“Di sana sedang dilakukan penataan lokasi, pembangunan infrastruktur jalan, pelabuhan, dan kegiatan lain yang berhubungan dengan rencana pembangunan smelter,” beber mantan anggota legislatif 3 periode itu.

Adapun, progres lainnya, kata Pili, pihak Tiran Mineral sudah menandatangani kontrak kerja sama pembangunan smelter senilai Rp4,9 triliun dengan Tonghua Jianxin Technology Co. Ltd, bahkan sudah teken kontrak dengan pihak PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik di lokasi smelter.

Selain itu, jelas wacakada Muna itu, pihaknya juga sudah tandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Pelindo IV (Persero) Cabang Kendari, terkait jasa Pelayanan Kapal (Pemanduan dan Penundaan) di terminal khusus (Tersus) Tiran yang berada di Kabupaten Konawa Utara. Itu semua untuk mendukung kehadiran smelter di Konut.

“Semua aktivitas kami di lokasi pembangunan Smellter yang sedang dirintis tersebut, kita memiliki legalitas aturan yang melindungi dan lengkap dokumennya. Dan itu juga sudah dijelaskan langsung oleh Wakapolda, Dishut Provinsi, dan dari Dinas ESDM juga dari penjelasan kami sebelum-sebelumnya,” tukas Pili.

Pili dan pihak PT Tiran juga berharap rencana pembangunan smelter ini mendapat dukungan dari masyarakat Sultra karena akan membuka lapangan kerja baru.

Intinya, sambung Pili, smelter yang akan dibangun dapat membawa berkah bagi masyarakat Sultra sebagaimana disampaikan oleh berbagai elemen masyarakat Sultra. Insya Allah paling lambat awal tahun 2022 sudah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan smelter.

“Saya mengajak kepada kita semua untuk mendukung rencana baik PT Tiran Mineral untuk kemajuan daerah dan untuk kesejahteraan masyarakat Sultra,” ungkap Pili saat dihubungi via chat, Selasa (06/07/2021).

H5P

Komentar