tegas.co, KENDARI, SULTRA – Gubernur Sultra H. Nur Alam mengaku, pengganti dirimenginginkan agar penggantinya nanti adalah kader yang berasal dari kepulauan.
Ditemui usai Musrenbang Provinsi Sultra di Hotel Clarion Kendari, Selasa 11 April 2017, Nur Alam menyebut, berdasarkan konsensus para leluhur, sudah saatnya giliran dari kepulauan memimpin Sultra.
“Untuk sekarang sudah giliran kepulauan pimpin Sultra. Tapi pada akhirnya akan kembali kepada pilihan rakyat,” ungkap Nur Alam.
Namun, kata dia, tidak boleh dinafikan semua warga negara memiliki hak untuk mencalonkan diri. Sehingga, tidak bisa dikooptasikan kelompok kepulauan atau daratan.
Lalu siapa yang didukungnya? Nur Alam belum bisa menentukan pilihannya. Dia hanya berharap, semua kandidat yang maju bisa menunjukan diri yang terbaik dan memiliki kompetensi yang bisa membangun daerah.
Menurutnya, gubernur ke depan harus bisa membingkai seluruh sosio kultural di Sultra dengan artian berpikir nasionalis.
“Tidak boleh berpikir sektarian dan nepotisme serta harus utamakan kompetensi dan profesional serta keseimbangan,” katanya.
Sultra, lanjut Nur Alam, cerminan nusantara. Hampir semua suku di Indonesia ada di Sultra.
“Sultra ini di atas empat pilar, Buton, Muna, Kendari dan Kolaka. Kebijakan penataan pembangunan sumber daya manusia harus cerminkan dari empat pilar itu,” katanya.
Dia juga berharap, gubernur selanjutnya nanti tetap menghargai pemimpin sebelumnya.
“Kita harapkan hargai pendahulu. Setiap alih kepemimpinan ada kesinambungan minimal kesinambungan hubungan moril. Pemimpin yang baik adalah hargai pemimpin terdahulu,” tuturnya.
FIK / HERMAN
Komentar