TEGAS.CO,. KONAWE KEPULAUAN – Sejumlah pemuda yang berasal dari desa Bukit Permai, Konawe Kepulauan (Konkep) tidak sengaja menemukan sebuah spot air terjun yang berlokasikan di atas area cabang tiga. Hal tersebut berawal dari sejumlah pemuda yang hendak berjalan menyusuri hutan belantara untuk meyulu ikan air tawar dan udang di area sungai (baca: kali) Lampeapi hingga sampai di sungai cabang tiga yang biasa di kenal kalangan masyarakat setempat.
Dalam perjalanannya, mereka harus bermalam di hutan hingga tiga hari karena akses yang masih alami dan jarang dilalui oleh masyarakat.
“Awalnya kami juga tidak tau bahwa di sana itu ada spot air terjun yang menarik, tetapi karena tujuan kami hanya meyulu ikan air tawar, udang dan menjelajah di hutan belantara tanpa sengaja kami temukan titik spot air terjun tersebut”, kata Husni salah satu dari pemuda itu saat ditemui beberapa waktu lalu.
Dan setelah kami bermalam, esoknya kami terus berjalan di atas kali cabang tiga dengan alat dan perlengkapan seadanya, apalagi kami sudah biasa di hutan. Nah saat berjalan di atas kali cabang tigalah kami tanpa sengaja temukan spot air terjun tersebut, dan saat itu ada rekan kami yang kebetulan membawa handphone. Karena menarik akhirnya kami dokumentasikan”, lanjutnya.
Kata Husni, masyarakat setempat sudah biasa pergi ke kali cabang tiga, namun untuk diatasnya masih jarang masyarakat yang berani ke sana.
Selain karena perjalanan yang cukup jauh, diatas kali cabang tiga juga masih berbau mistis. Menurut adat setempat, jika ingin ke sana terlebih dahulu harus melakukan ritual mempesara (izin).
“Spot air terjun tersebut, bagi saya ini sangat menarik tidak kalah dengan panorama air terjun tumburano, selain alam dan airnya yang masih alami, di dataranyapun tanpa terlihat jelas semacam laut yang dalam hingga warnanya agak kebiru-biru tua”, terangnya.
“Belum lagi bebatuanya yang berjejer di bawah pepohonan yang rindang dan menjulang tinggi, selain itu ketika kita menurun ke bawah kita akan dapat kali cabang tiga yang kebetulan itu satu aliran, menurut saya ada hal yang menarik di cabang tiga tersebut karena di setiap aliran sungai yang terbagi tiga tersebut itu airnya beda-beda. Kalau ke arah kiri itu namanya walimboko, airnya agak hitam. Kalau kanan itu lamokahi, airnya itu hangat. Tengah itu kali lampeapi airnya agak dingin”, pungkasnya.
Reporter : Ratkam Asrul Gazali
Editor : Yusrif Aryansyah
Komentar