Jelang Ramadhan, Stok Daging di Singkil Cukup

tegas.co, ACEH SINGKIL – Untuk memenuhi Kebutuhan stok pasokan daging sapi dan kerbau untuk dikonsumsi Masyarakat, Pemkab Aceh Singkil menjelang puasa dan Hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah layani masyarakat peternak dengan program nasional Inseminasi.

Demplot Peternakan Kabupaten Aceh Singkil. FOTO : MAN
Demplot Peternakan Kabupaten Aceh Singkil.
FOTO : MAN

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holticultura melalui Kabid Peternakan Bustami mengatakan, untuk kebutuhan stok daging di Aceh Singkil untuk tahun ini sangat tercukupi.

Iklan ARS

Kebutuhan daging untuk dikonsumsi masyarakat menjelang Bulan puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijriah peternak tidak perlu lagi mengambil ternak sapi potong dari luar daerah.

Dikatakan, untuk ternak kita upayakan sapi lokal, sebab populasi ternak sapi dari hasil survey pihak Dinas pada peternak-peternak di Aceh Singkil, jumlahnya mencapai 4 Ribu ekor lebih dan jumlah kerbau mencapai Seribuan lebih. jadi ada baiknya memproduksi daging ternak sapi lokal berkisar dengan harga Rp 150 Ribu hingga Rp 160 Ribu per kilogram.

“Dengan begitu penyaluran daging untuk kebutuhan masyarakat menjelang ramadhan dan Idul fitri sangat tercukupi terutama pada waktu menghadapi tradisi meugang sebelum puasa, ” Ujarnya.

“Permintaan daging dari produsen itu umumnya pada saat tradisi meugang, hari raya idul adha dan hari raya Idul fitri,”Tukasnya.

Inseminasi buatan atau Sapi Indukan Wajib Benih(Siwab) program nasional yang suda berjalan pelayanannya terhadap peternak tidak diwajibkan memungut biaya.

Jadi kalau ada Petani ternak masyarakat yang minta kawin laporkan saja terus sama petugas untuk kelapangan ,  jangan ditunggu esok karena kalo kita tunggu hilang efek birahi sapi dalam reproduksinya. “Jadi apabila hilang birahi masa kawin sapi tersebut, terpaksalah kita menunggu 21 hari mendatang,”Jelasnya.

Sementara itu, untuk kesehatan hewan ternak sapi atau kerbau yang kerap menimpa itu penyakit BEF yakni penyakit panas dalam pada hewan jenis Herbivora mati ditempat. Jadi untuk pencegahan penyakit Bovine Ephimeral Fever (BEF) ini merupakan penyakit yang bersifat akut pencegahannya dengan vaksinasi yang rutin sesuai dengan permintaan peternak.

Sementara kendala lagi yang dihadapi dalam proses pengembangan swasembada daging telah dileburnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menjadi menjadi bidang peternakan, sehingga tenaga-tenaga teknisi petugas lapangan kurang fokus dan sudah banyak yang berpindah kedinas yang lain.

MAN / HERMAN

Komentar