Kendari Open Mic SDPPI: Tantangan dan Masa Depan Media di Era Digital

Kendari Open Mic SDPPI: Tantangan dan Masa Depan Media di Era Digital

TEGAS.CO,. KENDARI – Dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN), Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat bersama BUMN Track yang didukung Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Informasi dan Informatika (SDPPI Kominfo) menggelar kegiatan Kendari Open Mic SDPPI Bincang-Bincang Media dengan tema “Tantangan dan Masa Depan Media di Era Digital”.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Plaza Inn Kendari, Senin (7/2/2022) dengan menghadirkan narasumber Direktorat Jenderal (Dirjen) SDPPI Kominfo Dr. Ir. Ismail, MT secara virtual.

Dalam sambutannya, Ketua Harian SPS Pusat Januar P. Ruswita menyampaikan bahwa inovasi digital saat ini telah mengubah budaya orientasi komunikasi dan informasi. Dampaknya juga dirasakan oleh industri media dengan terjadinya disrupsi khususnya di media cetak. 10 (sepuluh) tahun terkhir penetrasi media cetak di masyarakat menurun.

“Pada 2010 dominasi media cetak di pulau Jawa diangka 15% dan diluar pulau Jawa 23%, sementara media lain juga turun meskipun televisi masih tertinggi diangka 86%, radia 13%. Kondisi berbanding terbalik dari internet dan media sosial yang sudah diangka 74% dan 62%,” kata Januar.

“Kedepan media cetak mungkin masih ada, namun eksklusif untuk kalangan tertentu saja,” ujarnya.

Sebagai narasumber, Dirjen SDPPI menjelaskan, dalam era digital semua informasi tidak lagi bertumpu pada ruang konvensional (fisik), namun aktifitas banyak yang bertransformasi dalam dunia digital.

Lebih lanjut dijelaskannya, transformasi ke dunia digital meliputi beberapa bidang, diantaranya:

  1. Keuangan. Saat ini semua aktifitas keuangan dan pembayaran kini memanfaatkan dunia digital
  2. Transportasi. Dengan perkembangan dunia digital, kondisi transportasi nasional berubah dan lebih memudahkan.
  3. Perdagangan. Dengan pemanfaatan ruang digital, mampu mamasok perdagangan dan mampu menembus sekat-sekat geografis.

“Banyak sekali bidang yang tadinya belum memanfaatkan ruang digital kini telah beralih, termasuk dunia media,” jelasnya.

Pemanfaatan dunia digital di sektor media, kata Ismail karena dipicu oleh beberapa hal, diantara teknologi, perubahan perilaku masyarakat, terutama generasi muda,  dan pandemi covid.

“Belum semua tataran generasi terimbas ke dunia digital dan memanfaatkannya, tapi kalau untuk mendapatkan informasi  sudah sangat besar,” katanya.

Selain itu, Ismail juga membeberkan keunggulan dunia digital dari sisi benefit bagi masyarakat (user), yaitu:

  1. Kemudahan. Ada suatu proses egaliter (mudah) yang dimanfaatkan masyarakat melalui era digital.
  1. Borderless (tanpa batas). Dengan memanfaatkan ruang digital, tidak ada batas geografis
  1. Kultural (sosial). Masyarakat makin dimudahkan dengan perkembangan digital, seperti hubungan antara guru dan murid atau orang tua dan anak.

“Jadi ruang digital menghilangkan sekat-sekat antar kelas ekonomi, jabatan, pendapatan dan sebagainya,” jelasnya lagi.

Wartawan: Yusrif Aryansyah

Komentar