Bappeda Sultra: Ini Target RKP 2023, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 7,8 Persen

Bappeda Sultra: Ini Target RKP 2023, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 7,8 Persen
Bappeda Sultra: Ini Target RKP 2023, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 7,8 Persen

TEGAS.CO., SULAWESI TENGGARA – Enam Pemerintah Daerah (Pemda) yaitu Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulawesi Selatan (Sulsel), Sulawesi Tengah (Sulteng), Sulawesi Utara (Sulut), Gorontalo, dan  Sulawesi Barat (Sulbar) berkumpul bersama dalam Forum Pra Musrenbang Regional Sulawesi di kota Kendari, Provinsi Sultra pecan lalu.

Keenam Pemda ini diwakili masing-masing Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat. Mereka duduk bersama berdiskusi menelaah isu-isu strategis pembangunan di wilayah sulawesi, salah satunya membahas penetapan target indikator makro pembangunan tahun 2023 yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Kepala Bappeda Provinsi Sultra, Robert mengatakan, angka-angka yang dibentuk secara agregat pemerintah pusat untuk enam provinsi yang ada di sulawesi, dari hasil diskusi beberapa waktu lalu mereka menilai sangat berat mencapai target yang ditetapkan.

“Sehingga pada pertemuan ini perlu kita diskusikan nanti pada Musrenbang nasional, saya pikir ini akan menjadi bahan diskusi kita bersama,” kata Robert.

Bappeda Sultra: Ini Target RKP 2023, Pertumbuhan Ekonomi Dipatok 7,8 Persen
Kepala Bappeda bersama Asisten II Sekprov Sultra membahas rencana pembangunan di Sultra

Robert menjelaskan dalam target indikator makro pembangunan khususnya untuk pertumbuhan ekonomi, pemerintah pusat menetapkan target Rencana Kerja Pembangunan (RKP) tahun 2023 ditetapkan sebesar 5,3 sampai 5,9 persen.

Dari target RKP ditetapkan pemerintah pusat, Robert berujar, Kontribusi untuk pulau sulawesi ditetapkan sebesar 7,1 sampai 7,8 persen. Artinya angka ini menurutnya memang membutuhkan suatu energi tambahan untuk mencapai angka tersebut.

“Karena sekadar gambaran untuk wilayah Sulawesi Tenggara saat ini tahun 2021 kita baru mencapai di angka 4,1 persen sekian, artinya kalau tumbuh di atas angka 4 persen sekian minimal rata-rata di wilayah sulawesi harus mencapai angka kurang lebih 7 persen,” tuturnya.

Robert menambahkan, target 7 persen sekian target capaian pertumbuhan ekonomi makro sepertinya berat untuk Provinsi Sultra, karena baru mencapai angka 4,1 persen dan sumber-sumber pertumbuhan (ekonomi) masih sifatnya potensi yang belum bisa dikembangkan secara ril di lapangan.

“Memang banyak potensi di sini tetapi memang harus perlu ada intervensi (pihak) lain terkait mengembangkan sumber-sumber baru,” ujar Robert.

Untuk menggali sumber-sumber ekonomi baru di Sultra, Robert bilang mereka berencana bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sultra.

Robert mengatakan, Kadin adalah tempat berhimpunnya pengusaha-pengusaha Sultra, sehingga mereka diharapkan bisa membantu mempercepat sektor pembangunan yang diprogramkan pemda di wilayah Sulawesi.

Sebagai tempat berlindungnya pengusaha dan perusahaan yang kegiatannya menjadi mitra pemda untuk meningkatkan perekonomian. Oleh karena itu kata Robert, Kadin diharapkan bisa memberi masukan dan saran untuk penyusunan program ekonomi dan pembangunan daerah.

REDAKSI

Komentar