Ketua P3K Klarifikasi Adanya Isu Pungutan Liar

Ketua P3K Konawe, Haspian, S.Pd

TEGAS.CO., KONAWE – Pekan lalu, Pemerinta Daerah (Pemda) Konawe menggelar pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), kurang lebih sebanyak 832 orang yang baru saja menerima Surat Keputusan (SK) dari Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Namun setelah penerimaan SK, telah berkembang isu bahwa, adanya dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang terjadi di lingkup P3K, dengan alasan untuk biaya administrasi. Dana itu pun kemudian di kumpulkan oleh tiap Koordinator Kecamatan (Korcam) yang ada yaitu 29 Kecamatan.

Iklan Pemkot Baubau

Mendengar informasi adanya dugaan pungli, Ketua Forum Guru Honorer (FGH) P3K Konawe, Haspian,S.Pd kini meluruskan terkait kabar yang dianggapnya tidak benar itu.

Akan tetapi, pihaknya membenarkan adanya dana yang dikumpulkan oleh guru honorer P3K. Ia menjelaskan jumlah dana yang dikumpulkan benar bervariasai dari 29 Kecamatan, Rp.150.000 dan Rp.200.000. Namun, Nominal ini pun sebelumnya sudah disepakati bersama pada saat pertemuan terbuka FGH P3K Konawe, Senin (11/04/2022).

“Waktu rapat kita semua suda sepakat untuk setor dana sebanyak ini, dana ini digunakan bukan untuk kepentingan pribadi, tapi sebagai jasah atau tanda terimakasih yang ikhlas diberikan kepada mereka yang sudah membantu setiap guru P3K dalam penginputan data, penggandaan dokumen atau pengurusan lainnya terutama korcam,” jelasnya.

“Karena kami paham dalam pengurusan berkas secara kolektif dalam pengangkatan P3K bukan hal yang mudah, ada juga malah teman guru karena tidak sempat hadir datanya dikirim saja melalui WhatsApp, contohnya Routa, maka korcamlah yang kerjakan semua datanya mundar mandir kiri kanan,” tambahnya.

Ketua P3K ini juga menambahkan, dari 29 Korcam biaya yang dikumpulkan oleh masing-masing guru memang berpariasai, dilihat dari akses jauhnya Kecamatan tersebut, tetapi melihat kondisi ekonomi yang ada saat ini masih ada beberapa guru yang tidak menyetorkan dananya sama sekali sebagai kontribusi.

Suasana pertemuan dalam rangka klarifikasi terkait adanya isu pungli di lingkup P3K Konawe

Dana itu juga kata dia disetorkan langsung oleh masing-masing Korcam sebagai upah atau jasa dalam pengurusan berkas yang nantinya setiap guru harus memiliki empat rangkap berkas lalu disetorkan ke instansi terkait agar semua hak guru P3K bisa secepatnya terealisasi.

“Tidak semua guru menyetor karena saya tau kondisi keuangan teman-teman guru saat ini, makanya saya atur supaya dana kontribusi yang dikumpulkan itu saja yang digunakan sebagai upah atau jasa saat urus berkas, hitung-hitung kan itu bisa jadi sedekah juga buat teman guru yang sudah berkontribusi,” harapnya.

Diketahui, Terkait bahasa guru P3K yang tidak berkontribusi tidak akan diurus berkasnya, itu hanyalah sebuah motivasi saja. menurutnya tidak mungkin bisa dari 832 guru P3K hanya beberapa guru saja yang berkasnya terurus. Jelas akan diurus semua karena pengangkatan secara kolektif.

Melalui Kesempatan ini juga, dirinya meminta maaf dengan adanya bahasa-bahasa yang kurang berkenan di lingkup P3K.

“Saya meminta maaf, adanya bahasa saya yang kurang bagus, perlu dipahami saya hanya manusia biasa disamping itu juga saya sementara mengurus anak yang terbaring di RSUD Kab.Konawe, jadi agak kurang fokus dan mohon di maklumi,” ujarnya.

Laporan: Rico

Editor: Yusrif

Komentar