TEGAS. CO., ULAWESI TENGGARA – Upaya membangun pemahaman, kepercayaan dan partisipasi masyarakat umum untuk beralih menggunakan layanan televisi digital hingga saat ini terus digenjot Tim Pokja Komunikasi Publik ASO (Analog Swich Off) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo). Seperti diketahui, dimatikannya TV analog tinggal menghitung hari, 30 April 2022.
Sosialisasi kepada masyarakat terus gencar dilakukan, termasuk di Provinsi Sulawesi Tenggara ini. Salah satunya lewat webinar “Siap-Siap! 30 April 2022 TV Analog di Wilayah Anda akan Dimatikan”, yang mengangkat topik khusus “Blankspot Sinyal”.
Dr. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si dalam webinar tersebut mengatakan, saat ini presiden Joko Widodo menginstruksikan percepatan pembangunan infrastruktur untuk kebutuhan digitalisasi siaran dengan target 3 tahun, sebelumnya hal itu ditargetkan 10 tahun.
Lebih lanjut Niken mangatakn bahwa efesiensi frekuensi tersebut akan bermanfaat bagi kebutuhan perluasan infrastruktur layanan telekomunikasi lainnya.
Hal itu mengingat bahwa satu frekuensi dalam sistem digital dapat digunakan hingga 12 kanal televisi. Ini berbeda dengan siaran analog yang membutuhkan satu frekuensi untuk satu kanal.
“Proses digitalisasi juga bermanfaat bagi masyarakat terkait antisipasi bencana, di mana nantinya akan ada notifikasi secara otomatis terkait informasi bencana,” kata Niken dalam webinar yang digelar live streaming pada Rabu, 27 April 2022.
Bagi yang belum menggunakan televisi digital, disarankan menggunakan STB (Set Top Box) untuk dapat menikmati siaran TV digital. Tapi Niken menyarankan, warga mampu membeli STB yang sudah lolos uji layak operasi dari kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo).
Terkait dengan peralihan ke siaran digital pada 30 April 2022, dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kominfo Sulawesi Tenggara M Ridwan Badallah mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan penetrasi digitalisasi siaran di masyarakat Sulawesi Tenggara. Hasilnya, dari 3 juta , ada 2,3 juta yang telah melakukan penetrasi digital.
“Masyarakat sudah menggunakan digitalisasi. Oleh sebab itu bahwa pemerintah pusat kominfo mari sinergi untuk membangun langkah strategis, supaya digitalisasi dapat terlaksana,” kata Ridwan.
Sementara itu Ketua KPID Sulawesi Tenggara Illyas meminta kepada dinas terkait serta pemerintah pusat untuk bersinergi dengan pemerintah kabupaten atau kota serta KPID untuk melakukan sosialisasi secara langsung serta percepatan mengatasi beberapa kawasan yang masih blank spot.
Hal itu diharapkan Ilyas lantaran kanal televisi lokal saat ini sudah siap beralih dari analog ke digital. Adapun kesiapan televisi lokal tersebut, kata Illyas terlihat dari adanya penambahan jam tayang yang sudah 24 jam. Isinya sudah beragam, konten lokal dan aneka macam hiburan untuk masyarakat.
Mersepons pernyataan Illyas, Ridwan mengatakan bahwa pihaknya bersama Diskominfo Sulawesi Tenggara segera mendukung sinergi dengan Kemkominfo dan KIPD dalam rangka mencarikan solusi terkait pemberian STB.
“Kami siap menganggarkan dan memberikan STB di daerah-daerah yang belum terjangkau,” pungkas Ridwan mengakhiri sesi webinar yang ditayangkan secara live di kanal YouTube Kemkominfo TV.***
REDAKSI
Komentar