Mobil Dinas Diduga Digunakan Kampanye Pilkades

tegas.co, BUTON UTARA, SULTRA – Pemilihan kepala desa serentak yang di gelar di Buton Utara, juga dimanfaatkan oleh oleh pejabat pemerintah di level Kabupaten untuk memberikan dukungan kepada salah satu pasangan calon. Hanya saja dukungan ini disalah artikan dengan menggunakan mobil Dinas demi memuluskan salah satu kandidat di pilkades.

Mobil Dinas milik Dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Buton Utara yang di duga digunakan untuk mendukung salah satu pasangan calon Pilkdes di desa ronta. FOTO : MIRDAT
Mobil Dinas milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buton Utara yang di duga digunakan untuk mendukung salah satu pasangan calon Pilkdes di desa ronta.
FOTO : MIRDAT

Pemakaian fasilitas negara dalam suksesi pemilihan kerap terjadi. Kali ini pemakaian fasilitas negara tersebut dijumpai pada saat suksesi pemilihan kepala desa Ronta Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Kabupaten Buton.

Iklan KPU Sultra

Kendaraan mobil dinas tersebut di kendarai oknum pelaksana kepala desa Kecamatan Bonegunu dengan inisial HM. Kendaraan mobil dinas dengan nomor polisi DT 1030 N jenis Innova Luxury warna putih.

Sunarto salah seorang warga yang menyaksikan penggunaan mobil dinas tersebut mengaku , melihat pergerakan mobil dinas tersebut keluar masuk sejak kemarin malam.  Kehadiran mobil dinas tersebut membuat resah calon kepala desa dan pendukung calon kepala desa Ronta.  Pasalnya jauh sebelum Pilkades mobil dinas tersebut jarang masuk.

“Kami perhatikan mobil dinas ini dari tadi malam keluar masuk, baru nanti dekat pemilihan begini kecurigaan kami mobil dinas ini digunakan untuk kampanye mempengaruhi pemilih.  Karena isu sudah lama salah satu calon ini ada yang didukung dengan pemerintah,  yang memperkuat dugaan kami dengan munculnya kendaraan dinas ini,”Ujarnya kepada awak media ini, Sabtu (6/5).

Begitu juga dengan Ali Alatas membenarkan, jika mobil dinas tersebut sejak kemarin malam keluar masuk. Mobil dinas tersebut diduga mobil dinas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Utara.,

“Memang sudah lama isunya ada calon yang mereka dukung,  yang anehnya mobil dinas ini yang pakai bukan orang dinas pendidikan tapi pelaksana kepala desa.  Seandainya yang bawa mobil ini orang dinas yang bersangkutan mungkin urusan kantor, “katanya curiga.

Kepala Kesbangpol Sirajudin yang dikonfirmasi via telpon selulernya menjelaskan, pihaknya sebagai pemantau pelaksanaan Pilkades serentak hanya menjalankan fungsi pengawasan.  Jika ada dugaan kecurangan ataupun pelanggaran pihaknya akan berkordinasi dengan pihak kepolisian, pihak tidak memiliki kewenangan untuk menahan ataupun mengiterogasi.

,”Kami dari Kesbangpol hanya melakukan fungsi pengawasan, kami tidak punya hak untuk menahan ataupun menanyai. Kalaupun ada laporan dan ada gelajah maka kami akan laporkan kepihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Jika hasil penyelidikan polisi atas laporan tersebut terbukti telah mengganggu ketertiban ataupun hal-hal yang tidak diinginkan bisa ditahan, “Terangnya kepada awak ini Sabtu (6/5).

MIRDAT / HERMAN

Komentar