Tegas.co., Kendari – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi meraih Maritim Award kategori kategori Utama Bidang Perintis dan Praktisi Maritim yang dilenggarakan oleh Yayasan Bijana Paksi Sitengsu, di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Gubernur Ali Mazi menyampaikan terima kasihnya karena dipilih menjadi salah satu Pemenang Maritim Award kategori Utama Bidang Perintis dan Praktisi Maritim (Ir. H. Djuanda Kartawidjaya Award).
“Tentu ini merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan, sekaligus menjadi penambah semangat saya untuk terus berjuang mewujudkan percepatan pembangunan daerah kepulauan demi terciptanya kesejahteraan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya yang ada di wilayah kepulauan,” kata Ali Mazi.
Ali Mazi mengatakan, ketika membicarakan tentang identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka tak lain adalah negara maritim. Negara dengan teritorial laut yang melebihi wilayah daratan. Indonesia bahkan dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
Untuk itu katanya, kita berterima kasih dan melanjutkan perjuangan almarhum Ir. Djuanda Kartawidjaja—sosok yang meletakkan dasar-dasar Hukum Kelautan Indonesia dan juga kepada almarhum Soedarpo Sastrosatomo yang dikenal sebagai Raja Laut dari Indonesia. Pejuang Kedaulatan NKRI.
“Maka, sepatutnya, kita ikut berjuang seperti mereka. Memperjuangan kehidupan yang lebih layak bagi siapa saja dalam NKRI dan menjadikan laut sebagai kekuatan Bangsa Indonesia,” kata Ali Mazi.
Pada kesempatan itu, Ali Mazi mengatakan, Badan Kerjasama Provinsi Kepulauan sebagai perwujudan kekuatan bersama mendorong percepatan pembahasan dan pengesahan terhadap payung hukum rancangan undang-undang (RUU) Daerah Kepulauan yang telah mencapai hampir 2 dekade mengalami pergulatan panjang sejak dideklarasikan tahun 2005 di Ambon, 8 tahun di parlemen sejak di usulkan dan disahkan oleh DPR sebagai RUU di tahun 2012 dan kemudian pada tahun 2015 diusulkan oleh DPD RI.
“Perjuangan RUU Daerah Kepulauan ini tidak semata sebagai upaya kita memperjuangkan kemajuan bagi daerah kepulauan, tetapi jauh lebih penting adalah upaya kita untuk merubah cara pandang atau perspektif negara atas keberadaan Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan,” kata Ali Mazi.
“Pada kesempatan ini pula saya ingin menekankan bahwa perjuangan RUU Daerah Kepulauan, tidak meminta otonomi daerah, tetapi perlakuan yang sama antara provinsi kepulauan dengan provinsi berciri daratan,” tegasnya.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Staf Urusan Ekonomi dan Investasi Transportasi, Prof. Wihana Kirana Jaya mengapresiasi Maritime Award sebagai kegiatan positif yang memberikan penghargaan kepada orang-orang yang mempunyai dedikasi panjang dan fokus berkontribusi, mengabdi, memberikan pemikiran untuk membangun sektor maritim di tanah air.
“Penghargaan Maritime Award bisa diberikan kepada para akademisi maupun orang-orang yang secara khusus bekerja di sektor maritim. Dalam Maritime Award dapat dimunculkan para guru bangsa di sektor maritim, begawan-begawannya itu harus dimunculkan,” tuturnya.
Maritime Award merupakan salah satu program utama kegiatan yang diselenggarakan oleh penyelenggara International Sea Port Exhibition and Conference (ISPEC) didukung oleh Keluarga Besar Ir. H. Djuanda Kartawidjaja dan Keluarga Besar Soedarpo Sastrosatomo serta Yayasan Biijina Paksi Sitengsu.
REDAKSI
Komentar