Dinsos Sultra Bakal Salurkan Program RTLH di Wilayah Sultra

Kepala Dinas Sosial Sulawesi Tenggara, Pahri Yamsul

TEGAS.CO,. SULAWESI TENGGARA – Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Sulawesi Tenggara (Sultra), Pahri Yamsul mengatakan bahwa pihaknya bakal melakukan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 37 unit di wilayah Sultra.

Target tersebut, ungkap Pahri, diberikan untuk rehabilitasi selama 2023. Diakuinya, rehabilitasi RTLH yang dilakukan hanya 37 unit dikarenakan keterbatasan anggaran.

“Kegiatan itu merupakan program nasional yang sasarannya daerah-daerah, sebagai bentuk kepedulian pemda,” kata Pahri Yamsul di Kendari (9/5).

Menurutnya, kemungkinan akan diperhitungkan kembali jumlah unitnya, jika kabupaten/ kota memasukkan usulan permintaan lebih, namun harus memenuhi kriteria persyaratan yang ditentukan.

Disebutkannya, program itu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan lingkungan yang bersih, serta rumah yang layak huni.

Untuk sementara, kata Pahri, program tersebut telah berjalan di Konawe Kepulauan (Konkep), Buton dan Buton Tengah (Buteng). Program bantuan itu tentunya didukung oleh anggaran baik APBN maupun APBD Sultra, serta APBD perubahan, sehingga jumlah unit rumah akan bertambah.

“Tentunya saat ini kami masih dalam tahapan survei ke daerah-daerah lainnya,” sebut Pahri

Dijelaskannya, penerima bantuan RTLH harus memenuhi kriteria, yang salah satunya merupakan masyarakat yang standar ekonominya di bawah garis kemiskinan.

Salah satu indikator penerima bantuan, lanjutnya, adalah kondisi rumah yang sudah tidak layak serta keluarga yang kurang mampu.

“ASN tidak memenuhi kriteria bantuan.” lanjutnya

Untuk menunjang dan mendukung program RTLH, Dinsos Sultra bekerjasama dengan Program Keluarga Harapan (PKH) di kabupaten/ kota.

PKH bakal mendata masyarakat pemberi bantuan sosial bersyarat, yang kemudian dilakukan verifikasi kembali.

“Syebelumnya bantuan tersebut sudah tersalurkan kepada 10 keluarga tidak mampu di Buton. masing-masing keluarga menerima anggaran rehabilitasi rumah sekitar Rp15 juta, sehingga seluruh anggaran yang diserahkan sebesar Rp150 juta,” ujarnya

Komentar