TEGAS.CO., KENDARI – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan evaluasi kinerja konvergensi percepatan penurunan stunting Provinsi Sultra.
Kegiatan yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Kendari ini dibuka langsung oleh Wakil Gubernur (Wagub) Lukman Abunawas, Selasa (30/5/2023).
Turut hadir perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) dari 17 Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan, BKKBN, BPS, dan lembaga terkait dengan Stunting.
Wagub Sultra Lukman Abunawas dalam sambutannya, mengapresiasi penilaian kinerja percepatan penurunan stunting yang digelar Bappeda.
Menurutnya, kegiatan ini penting untuk mengetahui sudah sejauh mana Provinsi, Kabupaten, dan Kota menurunkan angka stunting di daerahnya masing-masing.
“Bagaimana kita daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota dapat terjalin kerja sama menurunkan angka stunting,” ucapnya.
Wagub mengatakan, upaya penurunan angka stunting sangat berkorelasi dengan menjaga kualitas sumber daya manusia.
Olehnya itu Wagub berharap kerja sama percepatan penurunan angka stunting tidak hanya pada OPD dan lembaga terkait tetapi juga melibatkan stakeholder lain seperti PKK hingga keluarga.
Sementara itu, Kepala Bappeda Sultra, Robert mengatakan, ada tiga tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tingkat Provinsi Sulawesi.
Pertama katanya, upaya-upaya koordinatif yang dibangun masing-masing OPD dan lembaga dilakukan secara terpadu.
“Ini secara substansi sebenarnya kita melihat tingkat kinerja dan keterampilan yang dibangun,” ujarnya.
Kedua, Bappeda ingin memastikan akuntabilitas kinerja dimaksud bisa dipertanggungjawabkan melalui inovasi yang dibangun masing-masing OPD ataupun lembaga yang terlibat dalam tim percepatan penurunan stunting di Kabupaten dan Kota.
“Terakhir, kita melakukan evaluasi membandingkan apa yang dikerja pada tahun sebelumnya dan apa yang dicapai tahun sekarang ini. Sehingga kemudian bisa menjadi masukan kepada tim penanggulangan penurunan stunting tingkat Provinsi untk memberikan masukan upaya-upaya apa yang lebih dianggap lebih prioritas untuk ditangani,” jelasnya.
Robert menambahkan, kegiatan ini sekaligus sebagai media untuk mengingatkan Kabupaten/Kota bahwa ada prioritas nasional yang harus dikerjakan bersama-sama.
“Karena kita tahu bahwa target RPJMN tahun 2024 Indonesia harus prevalensi stunting harus di bawah 14 persen. Untuk Sulawesi Tenggara saat ini tahun 2022 kita baru di angka 27,7 persen, memang perlu kerja keras yang harus kita bangun. Targetnya kita setiap tahun harus mampu menurunkan di angka 3 sampai 4 persen,” pungkasnya.
REDAKSI
Komentar