tegas.co, ACEH SINGKIL – Puluhan Pemuda dan Mahasiswa Barat Selatan (Barsela) menilai pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah belakangan ini tidak adil. Untuk itu mahasiswa ini menggelar unjuk rasa meminta pemerintah Aceh untuk jangan tebang pilih dan adil dalam pembangunan daerah, sebab bagi mereka Barsela adalah bagian dari Aceh yang patut mendapatkan porsi yang sama.
Aksi itu berlangsung di Bundaran Tugu Simpang Empat Rimo kecamatan Gunung meriah kabupaten Aceh Singkil, Minggu (14/5).
Pemuda dan Mahasiswa ini, tergabung dari 8 daerah masing-masing dari Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Abdya, Aceh Selatan, Simeulue, Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil.
Satu persatu dari mereka menyuarakan persoalan daerah, mulai dari Aceh Jaya mendesak terowongan Gunung grute dan pabrik padi, Aceh Barat berharap memaksimalkan fungsi pelabuhan angkutan bermuatan berat harus di angkut via kapal laut menuju Pantai Barat, membangun Gudang Pakan ternak untuk menjamin kecukupan pakan di pantai barat.
Selanjutnya kabupaten Nagan Raya mendesak peningkatkan fungsi Bandara, dan pembangunan pabrik minyak makan. Aceh Barat Daya mendesak pemerintah Aceh membangun pabrik garam, akses transportasi darat Abdya-Bener Meriah di rampungkan, dan pembangunan pabrik padi berstandar Nasional.
Sementara dari Aceh Selatan menyuarakan jalan transportasi Darat ke Singkil segera di selesaikan (Bulu Sema kecamatan Trumon), dan peningkatan pembangunan wisata.kabupaten Simeulue mendesak di bangun pabrik ikan kaleng dan di sediakan pesawat Ambulan Daerah untuk membantu korban rujukan yang murah dan berkualitas.
Sementara Kota Subulussalam meminta pembangunan pabrik inti kelapa sawit (Karnel). Dan terakhir Kabupaten Aceh Singkil meminta pengelola CSR perusahaan harus terbuka dan tepat sasaran, dan pemerataan Beasiswa Aceh.
Selain itu pengunjuk rasa juga menyuarakan isu yang terkini di Aceh Singkil 70 guru BTQ Aceh Singkil bayarkan Honor, 202 orang guru honor daerah terpencil tuntut bayar tunjungan, 3 orang guru kontrak SD minta di bayarkan Honor, 275 guru kontrak provinsi yang di kembalikan ke kab Aceh Singkil nasibnya tidak jelas.”Bayarkan honor mereka,” teriak salah satu orator mereka.
Pertama pembangunan Pustaka Regional di Barat Selatan Aceh, Rumah Sakit Regional, Pelebaran Jalan raya, Peningkatan pengawasan alat tangkap ikan dan terumbu karang, Penertiban HGU dan pelaksanaan Plasma, Sanksi Perusahaan yang mengabaikan plasma, Peningkatan pembangunan wisata pantai dan pegunungan, pemerataan pemanfaatan SDM untuk Aceh dari putra putri Barat Selatan, pemeliharaan trumbu karang, dan penertiban tambang (Ilegal Fising) dari ilegal loging yang mengakibatkan banjir.
Mereka sangat kecewa tidak ada satu pun pejabat baik dari Pemerintahan Aceh, DPR RI, Pemerintah Kabupaten se Barat selatan, dan DPRK,namun meski demikian mereka akan memberikan tuntutan ke kepada Gubernur Aceh, Senator Asal Aceh, Tim RPJM Irwandi-Nova, Bappeda Aceh, Pimpinan DPRA, Kapolda Aceh, Danrem 012/TU, Bupati/wakil kota, dan pimpinan DPRK se barat selatan.
“Kami sangat menyayangkan tidak ada hadir pejabat kabupaten kota, DPR RI, Dan DPRK, Sehingga kami tidak bisa menyuarakan aspirasi secara langsung, padahal kami sudah mengundang melalui group media sosial kepada pejabat yang berpengaruh di Aceh, namun kami akan tetap memberikan tuntutan kepada pejabat terkait di Aceh,” Ujar Fitri Lanta Inisiator Acara.
MAN / HERMAN
Komentar