tegas.co, KENDARI, SULTRA – Perambahan hutan yang terjadi di beberapa daerah di Sultra, memperparah terjadinya banjir di beberapa wilayah di Sultra.
Hal tersebut di ungkapkan oleh Gubernur Sultra Dr.H. Nur Alam, bahwasanya wilayah Konsel dan Konawe yang menjadi pusat perambahan hutan akibat sawit, yang pada akhirnya mengurangi resapan air.
“Makin memperparah perambahan hutan seperti di kali pohara, perbatasan Konsel Konawe dan Kendari, yang sudah menjadi lahan sawit,”ungkapnya.
Sementara itu ditambah lagi dengan kawasan hutan tahura Nipa-nipa, yang saat ini di diami oleh masyarakat ilegal.
“Kemudian disekitar tahura murhum, itu adalah derah lindung yang sebenarnya tidak boleh di huni oleh masyarkat, sehingga itulah kenapa kita serius untuk merelokasi mereka karena itulah salah satu faktor,”jelas Gubernur Sultra dua periode itu.
Mantan Wakil ketua DPRD Sultra itu mengaku, memang saat ini kondisi lingkungan di wilayah di Sultra setiap saat mengancam keselamatan, karena terjadinya pengikisan hutan oleh masyarakat tanpa disadari.
“Namun apapun juga, sekarang kita segera melakukan penanganan untuk mengevakuasi masyarakat yang mengalami banjir,”tutup suami Hj Tina Hasnawati Hasan itu.
FA / HERMAN
Komentar