tegas.co, YOGYAKARTA – Dalam memperingati Hari Hipertensi Dunia tahun ini, RS. Sardjito Yogyakarta melakukan penghimbauan terhadap masyarakat, tentang resiko gangguan mata pada penyandang Hipertensi yang sangat mengancam penglihatan mata berakibat kebutaan, Senin (15/5/2017) siang.
Himbauan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Mata RS. Sardjito Yogyakarta, diantaranya Prof. dr. Suhardjo, dr. Tatang Gani dan dr. Agung Nugroho saat mengundang awak media untuk mengajak berpartisipasi atas keberlangsungan informasi kepada khalayak umum.
“Bersamaan dengan peringatan hari hipertensi dunia tahun ini, maka kami akan menyoroti bagaimana hipertensi berhubungan dengan penyakit mata yang mengancam penglihatan, antara lain timbulnya katarak, penyakit retina dan glaucoma,” ujarnya kepada awak media ini, Senin (15/5).
Suhardjo menerangkan, saat ini jumlah penderita Hipertensi sangat tinggi dan terus menerus mengalami peningkatan, di ibaratkan satu banding tiga.
“Tenaga kesehatan saat ini menyebutkan 33persen jadi kalau ada 3 orang maka 1 diantaranya terkena Hipertensi” terangnya.
Ia menuturkan, salah satu penyebab terjadinya Hipertensi sangat terpengaruh oleh tekanan darah, apabila sudah terkena tekanan darah tinggi jangan pernah lepas dengan obat karena jika telah terkena hipertensi maka seumur hidup harus minum obat.
“Jika terjadi hipertensi yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi maka jangan pernah lepas untuk meminum obat” tuturnya.
Dokter special mata ini menghimbau kepada siapa saja, bagi para penderita Hipertensi lebih memudahkan terjadinya kebutaan, oleh karena itu pendeteksian sejak dini dan pemeriksaan berkala salah satu solusi yang terbaik.
“Keperdulian kita jika memiliki Hipertensi, harus periksa dini mata karena bisa saja ada kelainan mata yang menyebabkan kebutaan,” katanya menghimbau.
Ia juga menambahkan, deteksi dini dan penanganan di fase awal penyakit dapat mengurangi beban penyakit akibat kebutaan dan mengurangi biaya-biaya yang diperlukan untuk pengobatan lanjutan.
“Dengan deteksi dini juga bisa menghemat dan mengurangi biaya yang diperlukan jika dibandingkan dengan ketika dalam keadaan sudah sangat parah,” tandasnya.
Edukasi yang baik kepada masyarakat sangat diperlukan tentang adanya hubungan yang kuat antara hipertensi dan penyakit-penyakit mata yang mengancam penglihatan yang bisa mengakibatkan kebutaan permanen.
NADHIR ATTAMIMI / HERMAN
Komentar