TEGAS.CO., KONAWE – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Universitas Lakidende (PK PMII UNILAKI), prihatin dengan sebuah peristiwa Ambruknya dinding Bendungan Ameroro yang berada di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Bendungan Ameroro adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan diselesaikan pada akhir tahun 2023, namun pada 12 September 2023, proyek yang masih tahap pengerjaan ini mengalami kerusakan sehingga menimbulkan kekawatiran warga.
Meski tidak ada laporan tentang korban jiwa dalam insiden ini, kerugian material yang ditimbulkan diyakini sangat besar.
Menanggapi hal tersebut, Sebagai Social Control Ketua PMII Komisariat Unilaki, Muhammad Syahri Ramadhan dengan tegas meminta pihak berwenang untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kontraktor yang bertanggung jawab atas pembangunan Bendungan Ameroro.
“Evaluasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua proses dilakukan telah sesuau, untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” jelasnya.
Selain itu, Ketua Komisariat ini juga berharap agar Pemerintah dan pihak terkait bekerja sama dengan kontraktor untuk memastikan bahwa pembangunan Bendungan Ameroro dapat diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yakni pada akhir tahun 2023, dengan memperhatikan standar keselamatan yang lebih tinggi.
Dirinya juga menegaskan, Sebagai Social Control akan terus mengikuti perkembangan perbaikan setelah insiden ambruknya dinding bendungan ameroro.
“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama, khususnya pemukiman warga yang dekat dengan bendungan. PMII Komisariat Unilaki juga siap untuk memberikan kontribusi positif dalam memastikan hal ini tercapai,” tutupnya
Penulis: Rico
Editor: Redaksi
Komentar