Bahasa Daerah Tolaki Resmi Masuk Dalam Kurikulum 2024

Bahasa Daerah Tolaki Resmi Masuk Dalam Kurikulum 2024
Dines Pendidikan dan Kebudayaan saat bimbingan teknis

TEGAS.CO., KONAWE – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Konawe gelar bimbingan Teknis Penyusunan Silabus Kurikulum Bahasa Tolaki, melalui Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) kepada para perwakilan guru Sekolah Dasar (SD) se-Konawe.

Kegiatan berlangsung disalah satu hotel di Unaaha dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Suriyadi, Sekretaris Dinas (Sekdis) Sesi Sarlita, Kepala Seksi Kurikulum, Risaldi, pemateri Basrin Melamba serta perwakilan guru SD se-Kabupaten Konawe, Senin (13/05/2024).

Iklan ARS

Suriyadi menerangkan, hal ini merupakan program yang seharusnya dilaksanakan dan masuk tahun 2023, namun adanya pertimbangan khusus, sambil menunggu Peraturan Bupati sehingga kegiatan baru bisa dimasukkan dalam program di tahun 2024.

“Kegiatan yang dilaksanakan ini telah mempunyai dasar hukum yang kuat, sehingga diharapkan setelah kegiatan para guru dapat mengimplementasikan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati bersama,” harapnya.

Suriyadi menambahkan, selain peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2023 tentang Kurikulum Muatan Lokal Pada Jenjang Satuan Pendidikan Di Kabupaten Konawe, juga adanya surat edaran Penjabat PJ Bupati Konawe Nomor 400-3/935/Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Mata Pelajaran Muatan Lokal Sekolah Dasar Dan Sekolah Menengah Pertama.

“Sekarang bagaimana kita mengsinergikan dengan kelurikulum merdeka,” ungkapnya.

Bahasa Daerah Tolaki Resmi Masuk Dalam Kurikulum 2024
Pembukaan bimbingan teknis

Lanjut Kadis, pihaknya menyadari bahwa dalam pelaksanaan akan ada tantangan yang didapatkan, salah satunya yaitu wilayah-wilayah yang bukan mayoritas masyarakat lokal.

Meski demikian, Suriyadi mengajak para guru untuk menjadikan keadaan tersebut sebagai motivasi, dalam mensukseskan program yang akan dilaksanakan.

“Jangan malu-malu untuk bertanya dan menyampaikan gagasannya, sehingga dapat melahirkan konsep yang dapat berdampak terhadap anak-anak didik kita,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, Program mombetolaki asooleo akan segera dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Hal ini dalam rangka menjaga dan mempertahankan kearipan lokal.

“Silabus ini akan menjadi dasar, atau rambu-rambu dalam melaksanakan program di satuan pendidikan,” tutupnya.

Laporan: Rico

Publisher : Dion

Komentar