tegas.co, KENDARI, SULTRA – Pasca aksi unjuk rasa di DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara oleh 185 perawat honorer beberapa waktu lalu hingga kini belum ada titik terang. Pasalnya, tuntutan perawat yang diaspirasikan belum mendapatkan jawaban yang pasti oleh pihak DPRD Provinsi.
Sekretaris Ikatan Perawat Honorer Indonesia (IPHI), Provinsi Sultra, Wayan Sukanta, S.kep, Ns mengatakan, pihaknya menagih janji yang diberikan kepada perawat bahwa akan memanggil sejumlah perwakilah perawat honorer untuk diskusi dan memberikan solusi. Namun nyatanya hal itu hingga saat ini belum mendapatkan respon yang jelas.
“Saat ini perawat yang berstatus honorer di Sultra, sudah hampir kehabisan kesabaran terkait janji pemerintah untuk berdiskusi bersama kami dalam mencari solusi terkait tuntutan perawat yang selama ini dinilai tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah,” ujar Wayan kepada Tegas, Sabtu (27/05/2017) malam.
Sementara itu, jika dalam batas waktu yang telah dijanjikan oleh pemerintah, tidak ada titik terang, pihaknya kawatir, seluruh perawat yang ada di Instansi pelayanan kesehatan baik swasta maupun negeri akan melakukan aksi mogok dari pelayanan kesehatan.
“Perawat ini sudah cukup bersabar sejak lama dengan status menjadi tenaga sukarela, yakni suka bekerja dan rela tidak digaji. Mereka ini butuh kesejahteraan yang layak, bukan digaji atas dasar sukarela dan cuma-cuma,” ujarnya.
Untuk diketahui, lanjut dia, sebagian besar jumlah perawat yang bekerja di instansi pelayanan kesehatan adalah berstatus honorer sedangkan tenaga perawat yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) hanya sebagian kecil saja.
ONNO / HERMAN
Komentar