ESDM Sultra Genjot Pemanfaatan Energi Terbarukan

Energi terbarukan
Panel surya salah satu pemanfaatan energi terbarukan. Foto: Ilustrasi

TEGAS.CO., KENDARI – Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) setempat terus dilakukan dalam meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan, karena penggunaan sumber energi primer pembangkit di Sultra masih didominasi energi fosil yaitu minyak bumi dan batu bara.

Kepala Bidang Energi Terbarukan Dinas ESDM Sultra Dewi Rosaria Amin mengatakan, pemanfaatan atau penggunaan energi primer terbesar di Sultra untuk tahun 2023 ada pada batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mencapai 75,51 persen disusul minyak bumi 19.50 persen pembangkit listrik tenaga disel (PLTD).

Iklan KPU Sultra

“Jadi memang untuk di Sulawesi Tenggara itu energi primer yang terbesar adalah batu bara. Kenapa batu bara, karena itu ada banyaknya PLTU termasuk PLTU Nii Tanasa, PLTU Virtue Dragon, dan DSSP Power,” katanya, Selasa (5/11/2024).

Sedangkan target kinerja energi baru terbarukan di Sultra untuk tahun 2023 mencapai 5 persen, Dewi mengatakan, angka capaian tersebut diperoleh dari beberapa fasilitas pembangkit energi terbarukan yang sudah dibangun di sejumlah kabupaten/kota.

“Bauran energi terbarukan kita masih kecil. 5 persen itu diperoleh dari beberapa pembangkit energi baru terbarukan yang sudah dibangun melalui dana alokasi khusus dari tahun 2016 sampai 2018,” ujarnya.

Berdasarkan data yang diberikan Dewi kepada Tegas.co, ada 6 jenis pembangkit energi terbarukan yang sudah dibangun di Sultra yaitu pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE), penerangan jalan umum tenaga surya (PJU TS), pembangkit listrik mikro hidro (PLMH), Biomassa, dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTM).

Menurut Dewi, tidak bisa dipungkiri pembangkit energi primer PLTU biayanya masih lebih murah dan stabil dibandingkan pembangkit lainnya cuma kekurangannya adalah emisi karbonnya tinggi.

Kendati demikian, Dinas ESDM Sultra terus mendorong pemanfaatan energi terbarukan dengan kata lain melakukan transisi dari energi fosil ke bauran energi terbarukan.

“Sebenarnya kalau untuk Sulawesi Tenggara sendiri yang harus dilihat transisi energi itu sebenarnya digenjot bagaimana pembangkit-pembangkit (listrik tenaga) fosil ini ditransisi berubah menjadi energi yang terbarukan karena memang ada Perpres 122 tahun 2023 juga sebenarnya tentang percepatan pengembangan energi terbarukan. Ada beberapa program pemerintah untuk percepatan itu energi terbarukan alah satunya pensiun dini dari pembangkit-pembangkit fosil yang ada di Indonesia,” tuturnya.

Redaksi

 

Komentar