Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga di Sultra Capai 99,79 Persen

Dinas ESDM Sultra
Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Sultra Muhammad Ilyas. Foto: Tegas.co @ 2024

TEGAS.CO, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya (ESDM) setempat menetapkan capaian rasio elektrifikasi untuk triwulan III tahun 2024 tercatat 817.475 atau 99,79 persen dari jumlah rumah tangga 819.295 di 17 Kabupaten/Kota di Sultra telah dialiri listrik.

Kepala Bidang (Kabid) Ketenagalistrikan Dinas ESDM Sultra Muhammad Ilyas mengatakan, jumlah 817.475 rumah tangga tersebut terdiri dari 762.700 atau 93,09 persen rumah tangga berlistrik PLN dan 54.775 atau 6,69 persen rumah tangga berlistrik non PLN.

Iklan KPU Sultra

Bukan hanya rumah tangga saja, Ilyas mengungkapkan bahwa sampai dengan triwulan III tahun 2024 rasio desa berlistrik di wilayah Sultra tercatat 2.230 dari jumlah desa/keluaahan yang ada yaitu 2.287 atau mencapai 100 persen.

Berdasarkan data yang diterima Tegas.co, desa berlistrik bersumber dari PLN 2.230 desa atau 97,51 persen dan non PLN 57 desa atau 2,49 persen. “Sedangkan desa yang belum berlistrik PLN ada 57 desa,” ujarnya, Selasa (12/11/2024).

Ilyas mengatakan bahwa 2.230 tersebut adalah desa/kelurahan yang telah dialiri listrik PLN hingga Juli 2024 yang tersebar di 17 Kabupaten/kota di Sultra.

“Sehingga rasio desa berlistrik yang belum terlayani PLN saat ini dilayani oleh non PLN berupa PLTS Komunal, LTSHE, PLTD Pemda maupun swadaya masyarakat,” katanya.

Kendati demikian katanya, masih ada kendala dan permasalahan di bidang kelistrikan di antaranya, masih banyak rumah tangga kurang mampu untuk membangun sambungan baru.

“Ada beberapa desa berada di daerah kepulauan yang sangat sulit dijangkau jaringan PLN. Kesulitan infrastruktur kelistrikan untuk menjangkau ke seluruh desa karena belum ada akses jalan,” katanya.

Kendala lainnya lanjut Ilyas, kerumitan untuk mendapat izin melewati kawasan hutan, kerumitan izin lingkungan termasuk izin memasang jaringan listrik yang mengikuti jalur jalan dari instansi terkait.

“Masih ada 57 desa di daerah kepulauan dan daratan yang sulit dijangkau jaringan PLN, dan masih bergantung pada genset swadaya untuk sumber energi masyarakat,” tutupnya.

Redaksi

 

Komentar