Bupati Buton Utara Panen Raya di Kebun Wakil Bupati

tegas.co, BUTON UTARA, SULTRA – Program pemerintah Kabupaten Buton Utara Sultra dalam mencanangkan Kabupaten Buton Utara sebagai kabupaten organik terus dipacu.

Bupati Buton Utara Abu hasan saat bersama wakilnya Ramadio memanen padi lokal. FOTO : MIRDAT
Bupati Buton Utara Abu hasan saat bersama wakilnya Ramadio memanen padi lokal.
FOTO : MIRDAT

Diam-diam Bupati dan wakil Bupati Buton Utara Ramadio juga ikut membuka lahan pertanian padi organik demi memacu semangat petani dan memasyarakatkan program pertanian padi organik tersebut.

Bupati Buton Utara Abu Hasan saat pulang meninjau lokasi terjadinya banjir dan lonsor di Kambowa Senin (29/5) menyempatkan diri singgah di salah satu hamparan lahan pertanian padi organik di Desa Kioko. Dirinya merasa terpanggil untuk menyaksikan langsung hamparan padi lokal yang sementara mengguning dan telah siap untuk dipanen tersebut.

Tak disangka hamparan padi kambowa tersebut milik wakil bupati bersama petani lainnya yang sementara panen.

Bupati Buton Utara Abu Hasan salut atas keberhasilan wakilnya dalam mendukung program pertanian organik.  Ia berharap kedepan petani ladang kembali termotivasi menanam padi lokal kambowa padi organik yang menjadi target Pemda menjadikan sektor unggulan.

“Saya sangat apresiasi terobosan pak wakil diam-diam membentuk kelompok tani padi organik dikampungnya, saya juga (bupati) tahun ini menanam padi kambowa tapi ternyata saya didahului, pak wakil sudah sementara panen tapi saya liat jedah waktu tanamnya dengan padinya pak wakil tidak selisih jauh dengan saya,” pujinya.

Kadis Pertanian Buton Utara Yusuf menjelaskan pola pertanian organik tersebut sebenarnya telah membudaya secara turun temurun sehingga tidak lagi terlalu sulit mengenalkan kepada petani soal pertanian organik ini pemerintah tinggal memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan petani.

“Di Butur pola pertanian seperti ini sudah membudaya sejak dulu.  Jadi secara kultur memang masyarakat Buton Utara bukan lagi hal baru karena sejak dahulu gunakan sistem organik, sehingga kita tidak terlalu sulit melakukan sosialisasi dan edukasi ke petani,” katanya

Yusuf mengaku, kendala terberat yang dihadapi adalah menghasilkan padi yang kwalitasnya benar-benar organik.  Karena petani saat ini telah terbiasa dimanjakan penggunaan racun untuk membasmi rumput.

“Yang menjadi kendala sekarang petani sudah jarang gunakan tembilang cabut rumput,  mereka sudah terbiasa gunakan racun rumput,” terangnya.

Lanjut Yusuf untuk meminimalisir penggunaan racun rumput pihaknya akan membantu petani mengadakan alat pencambut rumput untuk memudahkan petani.

“sekarang sudah ada mesin khusus pencabut rumput nantinya petani kita akan siapkan alat itu,  tapi cara tanamnya nanti harus di atur di buatkan jalur (legowo)  untuk memudahkan pengendalian rumputnya nanti,” katanya.

MIRDAT / HERMAN

Komentar