tegas.co., YOGYAKARTA – Dugaan anak hilang yang menimpa anak sulung dari pasangan suami istri, Heri Susanto (47) dan Nanan Kurniasari (38), Alifta Nan Rahfaida (16) terpantau kamera CCTV Stasiun Tugu Yogyakarta ketika hendak meninggalkan musholla usai melaksanakan sholat Subuh pada Selasa, 4 Juli 2017.
Saat ditemui tegas.co di Kantor Securiti Stasiun Tugu Yogyakarta, Heri memperlihatkan hasil tangkapan kamera CCTV Stasiun yang didapatkan dari pihak Securiti.
“Ini video hasil dari CCTV Securiti Stasiun Tugu, dan anak saya terlihat meninggalkan musholla menuju arah keluar,” terangnya sambil menunjukkan video berdurasi pendek tersebut.
Terpantau di dalam CCTV tersebut ada beberapa orang yang diakuinya memiliki gelagat yang kurang baik. Tetapi, Ia akan terus mencari tahu keberadaan anaknya bukan dari satu barang bukti saja.
“Dugaan sementara anak saya ini menjadi korban hipnotis atau kejahatan lainnya, tetapi saya tidak mau berasumsi berlebihan dulu,”terangnya.
Awalnya, kata Heri, mengira anaknya tersebut telah janjian oleh teman-teman media socialnya untuk dijemput, tetapi melihat hasil CCTV tersebut, dugaannya bisa terbantahkan.
Ia sangat berterimakasih kepada pihak securiti Stasiun Tugu Yogyakarta yang telah membantu memperlihatkan dan melacak keberadaan anaknya itu. Hasil rekaman, Ia akan memberikan kepada pihak berwajib sebagai barang bukti untuk menemukan anaknya.
“Rencana pantauan CCTV akan diberikan kepada penyidik sebagai barang bukti untuk membantu melacak keberadaan anaknya,”ungkapnya.
Sementara itu, kata Heri, setelah memposting di grup Info Cegatan Jogja (ICJ) lengkap dengan informasi dan ciri-cirinya, salah satu anggota grup tersebut mengatakan, dia (anggota grup ICJ) melihat perawakan wanita yang sesuai ciri-ciri tersebut sedang makan siang di warung makan di kawasan Hotel Ponegoro.
“Menurut info dari ICJ, perawakan anak saya terlihat di warung makan di kawasan Hotel Ponegoro, nanti saya juga akan minta bantuan dengan pihak hotel untuk melacak keberadaannya,”tuturnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak keluarga masih tetap mencari dan menunggu Alifta agar secepatnya ditemukan. Untuk mempermudah pencarian, Heri beserta keluarganya mulai menyebar brosur kehilangan di kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta.
NADHIR ATTAMIMI
PUBLISHER : MAS’UD
Komentar