Hindari DBD Poging Bukan Solusi Terbaik

 

tegas.co, KENDARI, SULTRA – Menghindari terjangkitnya penyakit Demam Berdarah  (DBD) dengan melakukan penyemprotan poogin dianggap bukan sebagai jalan terbaik, sebab penyemprotan hanya akan membunuh nyamuk dewasa sementara  jentik nyamuk masih dapat berkembang biak.

Iklan KPU Sultra
Poging yang dilakukan oleh salah satu petugas kesehatan dalam rangka memberantas nyamuk untuk menghindari menularnya penyakit DBD bukan lagi solusi terbaik, tetapi diharapkan kesadaran masyarakat untuk selalu hidup sehat. FOTO : FEBRI
Poging yang dilakukan oleh salah satu petugas kesehatan dalam rangka memberantas nyamuk untuk menghindari menularnya penyakit DBD bukan lagi solusi terbaik, tetapi diharapkan kesadaran masyarakat untuk selalu hidup sehat.
FOTO : FEBRI

Untuk menghindari terjadinya dbd sebaiknya warga dapat  menerapkan hidup sehat dengan membersihkan lingkungan sekitar dan menjadi juru pemantau jentik di dalam rumah masing-masing.

Penyakit demam berdarah setiap saat dapat menyerang warga di mana saja, apalagi pada saat musim penghujan  tiba, untuk mengatasi terjangkitnya warga dari penyakit DBD salah satunya dengan cara berprilaku hidup sehat dengan cara bersih lingkungan.

Penyemprotan poging di lingkungan warga dinyatakan bukan tindakan yang efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit DBD, sebab dengan poogin  namuk dewasa saja yang akan mati, sementara untuk jentik masih dapat berkembang biak.

Kepala seksi perlindungan keselamatan  lingkungan KKP Kendari, Asrun Salam  mengatakan, untuk mengatasi terjangkitnya DBD di lingkungan masyarakat, hendaknya bergaya hidup sehat dengan cara rutin membersihkan lingkungan sekitar.

“Selain itu warga juga harus menunjuk satu orang di dalam rumah sebagai juru pemantau jentik (jumantik) untuk selalu membersihakan bak mandi yang menampung air,” ujarnya.

Asrun juga menambahkan, penyemprotan poogin tidak maksimal, karena tidak semua warga mau rumahnya di semprot, sebab bahan yang di pakai merupakan bahan kimia yang cukup berbahaya bagi kesehatan.

FEBRI

 PUBLISHER : HERMAN

Komentar