tegas.co., KENDARI – Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sultra Andi Sumangerukka dalam suatu pertemuan dengan kelompok pemuda dan mahasiswa selain untuk silaturahmi juga bagian untuk menyatukan presepsi dalam rangka menjaga harmonisasi keberagamana.
“Kita harus tetap mengawal kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok ini, dengan cara mengikuti proses hukumnya,” katanya disalah satu rumah makan di Kota Kendari, Kamis (17/11/2016) malam.
Ia juga menghimbau kepada seluruh elemen pemuda dan mahasiswa agar masalah tersebut dikawal dengan santun dan damai tanpa ada gerakan yang bisa mengarah pada perpecahan.
Menurutnya, sebelumnuya sudah melakukan pertemuan dengan beberapa elemen masyarakat dan tokoh agama ditempat yang sama dan membahas solidaritas kebangsaan dan menjaga stabilitas harmonisasi antar umat beragama.
Sementara itu Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra Brigjen Pol Agung Sabar Santoso menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pemuda dan mahasiswa terkait kondisi di Sultra saat ini.
“Meskipun di Jakarta saat ini sangat hangat pasca aksi damai 4 November hingga Ahok jadi tersangka. Sultra tetap kondusif tanpa ada gesekan apapun,” kata Kapolda.
Keadaan yang kondusif ini, lanjut Kapolda, bisa membantu kelancaran ekonomi daerah.BSehingga, pencapaian kondusif ini bisa berdampak pada perputaran ekonomi yang baik dan harus dipertahankan.
“Kondisi Sultra yang aman ini berkat dari kerja Kabinda dan juga teman-teman dari kalangan pemuda dan mahasiswa. Jadi kita harapkan agar tidak ada lagi gerakan yang berkaitan dengan penistaan agama agar kondisi aman ini tetap stabil,” harapnya.
Adapun lemabaga kepemudaan dan kemahasiswaan telah menyatakan agar tidak terprovokasi pada isu-isu yang bisa memecahkan bangsa, dan berjanji stabilitas dan keamanan negara diantaranya KNPI, RISOMA, Batko HMI, IMM, KAMMI, PMII LMND, HTI, GMKI dan LMND.
MAS’UD