Menkes Tekankan Untuk Sedini Mungkin Dalam Menjaga Lingkungan

Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F. Moeloek, dalam lawatannya ke Yogyakarta untuk memperingati Hari Anti Nyamuk (HAN) menekankan kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan sekitar mulai dari usia dini. FOTO : NADHIR ATTAMIMI
Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F. Moeloek (tengah), dalam lawatannya ke Yogyakarta untuk memperingati Hari Anti Nyamuk (HAN) menekankan kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan sekitar mulai dari usia dini.
FOTO : NADHIR ATTAMIMI

tegas.co., YOGYAKARTA – Menteri Kesehatan RI, Nila Djuwita F. Moeloek, dalam lawatannya ke Yogyakarta untuk memperingati Hari Anti Nyamuk (HAN) menekankan kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan sekitar mulai dari usia dini.

Menurutnya, usia dini merupakan usia dimana anak-anak mampu dengan mudah mencerna berbagai pelajaran dan ilmu yang diajarkan, sehingga dapat dibawa ketika dewasa nantinya.

Iklan KPU Sultra

“Mari mulai kita sadarkan (menjaga lingkungan) mulai dari anak-anak. Saya kira ini bagus sekali, anak-anak itu mudah tercerna oleh dia hingga dewasa,” kata Menkes saat menghadiri peringatan HAN di Yogyakarta, Kamis (24/8/2017).

Menkes menerangkan, sehat bukanlah dimulai dari orang lain, akan tetapi untuk mendapatkan kesehatan perlu dimulai dari diri kita sendiri. Maka dari itu, lanjut Me kes, perlunya dalam menjaga lingkungan sekitar.

“Sehat itu mulai dari diri kita sendiri, jadi artinya memang lingkungan ini penting sekali,” kata Menkes.

Dalam menjaga lingkungan, Menkes menekankan masyarakat untuk selalu bekerja bersama mulai dari mensosialisasikan pengendalian lingkungan, juga untuk selalu bekerja bersama dalam berbagai hal.

“Saya kira kita memang betul, kita harus kerja sama. Sesuai dengan judul dari HUT Kemerdekaan ke-72 yaitu kerja sama. Karena tanpa kerjasama saya kira itu (menjaga lingkungan) tidak mungkin bisa tercapai,” ujar Menkes.

Menurutnya, akan sia-sia pekerjaan Kementerian Kesehatan dalam mensosialisasikan untuk menjaga lingkungan apabila masyarakat atau pihak lain tidak mendukungnya.

“Kalau Kemenkes sudah membuat seperti ini tapi yang lain tidak bisa sama sekali melakukam sosialisasi atau memanfaatkannya, saya kira tidak ada gunanya nanti,” tutup Menkes.

NADHIR ATTAMIMI

PUBLISHER : HERMAN