tegas.co, TARAKAN, KALTARA – Sebuah pesawat Bekantan air,jenis boing 737-900 ER dari Balikpapan, Kalimantan Timur dengan tujuan Tarakan, Kalimantan Utara, dengan membawa 140 orang penumpang termasuk kru pesawat mengalami kecelakaan. Pesawat yang mengangkut penumpang yang kebanyakan adalah pelajar terbaik tarakan Selasa siang (12/09/2017) tergelincir dan terbakar di ujung ranway bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara, sekitar pukul 14.00 wita.
Aklibat kecelakaan naas tersebut belum diketahui secara pasti penyebabnya. Beruntung sebelum pesawat bekantan air mendarat darurat, petugas kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (pkppk) bandara juwata, telah siap siaga, sehingga dalam waktu kurang dari lima menit api yang membakar sebagian badan pesawat dengan cepat dipadamkan.
Dengan dibantu puluhan petugas lainya, yang datang dari Pangkalan Udara (lanud) Tarakan, Polres Tarakan, BASARNAS, BPBD Tarakan, PMI, dan tim kesehatan dari TNI, RSUD dan petugas Karantina Kesehatan Pelabuhan, cepat dan tanggap, menolong penumpang pesawat yang terlihat panik. Para korban selamat dan mengalami luka pun segera dilarikan ke rumah sakit.
Akibat musibah ini diketahui koban luka ringan 100 orang, luka sedang 20 orang, luka berat 18 orang dan yang meninggal 2 orang.
Sekelumit cerita kejadian tersebut adaah bagian dari skenario latihan penanggulangan keadaan darurat (PKD) yang digelar otoritas bandara Juwata Tarakan, juga untuk pertama kalinya melibatkan 90 orang diantaranya adalah para pelajar sekolah menengah atas di Tarakan sebagai penumpang pesawat.
Kepala Bandara Juwata Tarakan, Hemi Pamuraharjo, menjelaskan, latihan PKD yang melibatkan sejumlah pelajar ini sempat menjadi perhatian warga Tarakan yang melintas di jalan aki balak tepat didepan pagar pembata landasan pacu, diharapkan selain meningkatkan SDM petugas bandara dari segala lini.
“Kegiatan ini juga diharapkan mampu mengedukasi para pelajar dan warga, bagaimana tata cara menyelamatkan diri yang benar dan baik, serta tidak panik, saat mengalami musibah kecelakaan pesawat,” ujarnya kepada awak media ini, Selasa (12/9).
MULYA ABDILAH
PUBLISHER : HERMAN