Film Lautku Rumahku “Mengecewakan”

Film Lautku Rumahku "Mengecewakan" Produksi ke 2 Lebih Baik
Sutradar Film Lautku Rumahku, Ahmad Nizar alias INO saat memberikan klarifikasi atas kekecewaan penonton setelah menyaksikan film tersebut FOTO : DOKUMENTASI

tegas.co., KENDARI, SULTRA – Ditengah eforia ribuan penonton yang sudah menonton film layar lebar pertama 100 persen lokal Kendari “Lautku Rumahku” berbagai pendapat, kritikan dan masukan mengalir dari penonton yang sudah menyaksikan film karya sutradara lokal kendari Ahmad Nizar (INO) dengan kata “Mengecewakan”.

Salah satunya datang dari indrais (31 thn) warga Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sehari-hari bekerja disalah satu perusahaan di kota Kendari. Saat ditemui usai menonton film lautku rumahku, Indrais mengungkapkan bahwa film lautku rumahku mengecewakan dirinya.

Iklan KPU Sultra

Mengapa Kecewa?, berikut penuturan Indrais

“Saya cukup kecewa, karena film ini sesungguhnya berhasil menarik eforia penonton dengan kemampuan sutradara yang membangkitkan atmosfer komedi warna lokal di dalamnya, tapi sayangnya sutradara membatasi durasi komedi tersebut sehingga peran komedi yang ada di dalam, tidak memuncak atau klimaks,”ungkap Indrais dengan kesal Senin (18/92017)..

Lebih lanjut indrais menceritakan, “Kalau perlu sampai menangis, ketawa saja itu sajian komedi lokal ditampilkan, makanya saya kecewa ini film kenapakah tidak ditambah durasinya baru tambai lagi komedinya itu La duma sama syahban. Memang dari sisi tekhnis masih ada kekurangan, baik audio atau video tapi kalau karya perdana apalagi saya dengar ini tanpa sponsor film layar lebar dan peralatan sendiri,hanya modal nekatnya sutradara dan crew, bagi saya ini sudah bagus dan harus diapresiasi tinggi keberanian orang-orang dibalik layarnya, pasti sutradara dan crew akan mengevaluasi lalu memperbaiki itu semua untuk film-film mereka selanjutnya. “Jangan juga tauwa menilai film ini trua dibandingkan film nasional.”tambahnya.

Meski demikian, kata Indrais, tidak objektif juga kalau ada penilaian seperti itu, sama saja membandingkan larinya orang baru belajar jalan sama pelari marathon, “Saya salut ini tim filmnya saya juga tidak sangka akhirnya bisa nonton film bisokop yang filmnya asli produk lokal sini,”pujinya.

Atas komentar ini ditemui ditempat terpisah, sutradara film lautku rumahku Ahmad Nizar yang akrab disapa INO langsung menyampaikan terima kasih kepada penonton yang mau membedah filmnya dari sisi manapun,

“Terima kasih buat pak Indrais atas kritikan dan masukkannya. Dari awal perjalanan memang film ini bukan film komedi, namun lebih kepada film edukasi tentang kemaritiman. setelah diperjalanan niat saya muncul ingin menjadikan film ini layar lebar yang awalnya cuma setingan skenario film pendek dengan durasi yang jauh lebih pendek dari apa yang dinonton di bioskop sekarang. saya kemudian berpikir bahwa penonton akan bosan jika dalam durasi 1jam 26 menit penonton hanya disuguhkan tentang edukasi dan informasi, pastilah tidak jauh beda menonton profil instansi atau sosialisasi program sebuah lembaga. Makanya saya mencoba merubah beberapa skenario dengan suasana komedi dan romantic sehingga atmosfer di dalam film ini bisa lebih dinamis,”tandasnya.

“Saya minta doanya kepada semua penonton termasuk pak indrais semoga skenario film saya yang ke 2 segera mendapatkan sponsor. Saya sudah hampir menyelesaikan skenario untuk film ke 2 saya, bersama Teramedia Kendari dengan genre Komedi Romantic dan selanjutnya akan ditawarkan kepada siapa saja yang berminat menjadi sponsor film saya yang ke 2 tersebut, intinya tetap film nuansa 100 persen lokal Kendari dan Sultra, dan pemainnya juga lokal Kendari serta sultra mulai pemeran utama hingga figuran,”tutur denga penuh kepercayaan.

Mengenai kritikan soal hal tekhnis film lautku rumahku, kata INO, itu semua sudah pasti akan kami perbaiki di film ke 2 nanti. “Yang saya targetkan sudah bisa diputar tidak hanya bioskop lokal Kendari namun juga bisa masuk bioskop-bioskop diluar Kendari,” Ungkap INO.

Terlepas dari itu semua tambah mantan journalis nasional ini, film lautku rumahku berhasil melewati target sang sutradara yang awalnya memasang angka maksimal 1000 penonton, namun kini sudah menembus angka kurang lenih 1600an penonton.

PUBLISHER : MAS’UD