tegas.co., KENDARI, SULTRA – Wacana akan dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) anti narkoba yang akan dibentuk oleh Dinas pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) didukung penuh oleh kepala sekolah, salah satunya kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 (SMPN 1) Kendari.
Kepala SMPN1 Kendari Mahdin mengatakan, langkah Dikmudora untuk membentuk Satgas merupakan langkah yang paling tepat mengingat betapa maraknya penyebaran obat obatan terlarang khususnya pil PCC karena hampir semua sekolah memiliki korban.
“Ini langkah yang paling tepat oleh Dikmudora mengingat sekarang marak penyebaran obat-obatan terlarang seperti pil PCC apalagi hampir semua sekolah yang ada di kota Kendari menjadi korban,”kata Mahdin saat ditemui di ruangannya, Rabu (4/10/2017).
Lanjutnya, mengantisipasi adanya hal tersebut agar tidak banyak memakan korban setiap sekolah juga perlu untuk melakukan pengawasan ketat terutama terhadap siswa-siswi.
“Kami pihak sekolah sebenarnya sudah melakukan pengawasan ketat terhadap siswa, saat kami melihat isu isu di media jika banyak korban dari pil PCC tersebut kami langsung melakukan langkah secepatnya dengan mengadakan rapat pencegahan sebelum sekolah kami menjadi korban, dan untungnya hingga sekarang siswa kami belum ada yang menjadi korban keganasan obat pil pcc tersebut,”ucapnya.
Ia berharap, terutama kepada orang tua murid, mereka harus satu langkah lebih cepat dari sekolah untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan jadi apa yang dilakukan oleh pihak sekolah bagaimana sekolah mengawasi dan terus menerus memberikan sosialisasi dan menanamkan karakter tetapi kalau tidak berlanjut kepada keluarga atau orang tua bisa jadi akan kecolongan.
“Harapan kami kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua harus benar benar bisa dilaksanakan sebaik baiknya agar tidak kecolongan,”tuturnya.
Ia juga berharap seluruh peserta didik dari jenjang SD,SMP samapi SMA dan SMK dapat menolong dirinya sendiri agar tidak terjerumus pada obat obatan terlarang karena bagaimanapun juga itu semua dari siswa atau murid itu sendiri.
“Saya harap juga para siswa tidak terjerumus dengan aktifitas negatif dan tidak mudah terpengaruh ketika ada seseorang yang menawarkan sesuatu baik dalam bentuk makanan, minuman, atau obat obatan agar di tolak secara halus,”tutupnya sambil berharap.
I L H A M
PUBLISHER : MAS’UD