tegas.co, KENDARI, SULTRA – Sekretariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Fakultas Ekonomi, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (9/11) malam diserang dan dibakar sejumlah orang tak dikenal.
Akibat aksi tersebut sekretariat rusak parak parah, tak hanya itu salah seorang yang berada didalam sekretariat mengalami luka akibat lemparan baru.
Menyikapi peristiwa tersebut, Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Sulawesi Tenggara (Sultra) mengutuk keras aksi brutal dan premanisme tersebut.
Ketua Umum PKC PMII Sultra, Erwin Gayus menyatakan rasa keprihatinannya atas musibah yang menimpaa sahabat-sahabat PMII di UMI Makassar. Selain itu, ia juga mengutuk keras aksi tersebut.
“Kejadian di Makassar amat samgat disayangkan. Ditengah keharmonisan hubungan antar lembaga seperti sekarang ini, masih juga terjadi aksi kekeran terhadap lembaga,” kata Erwin Gayus saat dihubungi tegas.co, Kamis (9/11).
“Kami PKC PMII Sultra mengutuk keras tindakan tersebut,” tambah Erwin.
Untuk itu, secara kelembagaan PKC PMII Sultra meminta dengan tegas dan mendesak pihak Kepolisian Polda Sulsel agar mengusut tuntas kasus tersebut serta menangkap seluruh pelaku pengrusakan dan pembakaran dalam waktu 3 x 24 jam. Agar, kata Erwin, masalah ini tidak berlarut-larut.
“Kami dengan tegas meminta, agar kasusnya segera di seleseikan, pelakunya di tangkap dan motif penyerangan segera dipecahkan,” katanya.
Pasca kejadian tersebut, Erwin berharap agar seluruh kader PMII se-nusantara agar tetap tabah mendengar dan menghadapi musibah yang menimpa sahabat-sahabat PMII UMI Makassar. Kata, Erwin, biarkan pihak Kepolisian membuktikan dan membongkar seterang-terangnya kasus tersebut.
Untuk diketahui, Sekretariat PMII diserang oleh sekelompok orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (8/11/2017) malam. Mahasiswa yang berada di dalam berhamburan melarikan diri.
Pasca menyerang, pelaku turut membakar Sekretariat PMII. Selain itu, 4 motor didorong masuk ke parit dan satu korban terkena lemparan batu. Adapun yang diamankan diantaranya busur, gas air soft gun.
Informasi yang diperoleh polisi, para pelaku masuk kampus secara terpisah. Pasca melakukan penyerangan, para pelaku keluar kampus secara bersamaan.
WIWID ABID ABADI
Komentar