Bunker Kuno Balaikota Solo Dibuka Untuk Destinasi Wisata Baru

tegas.co., SOLO, JATENG – Keberadaan bunker kuno yang berada di kompleks Balaikota Solo, Jawa Tengah (Jateng) menjadi salah satu destinasi wisata baru bagi pengunjung. Bunker yang diyakini dibangun pada masa penjajahan kolonial Belanda, dalam waktu dekat akat dibuka untuk umum, dan dapat digunakan untuk publik space.

Bunker Kuno Balaikota Solo Dibuka Untuk Destinasi Wisata Baru
Walikota Solo saat meninjau bungker FOTO: BISMA

Hal inilah yang diungkapkan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo saat meninjau bunker yang tepat berada di bawah kantor Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Solo. Setelah sempat beberapa kali melihat berbagai sisi bunker, Walikota  yang akrab disapa Rudy itu menandaskan jika  mulai hari ini bunker dapat digunakan untuk masyarakat. “Silahkan kalau ingin foto-foto di sini (bunker) atau  untuk preweding juga boleh,” kata Rudy kepada awak media, Rabu (3/1/2018).

Iklan KPU Sultra

Bunker yang diperkirakan dibangun pada abad 18 akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung. Bahkan, orang nomor satu di Kota Solo mengaku akan membenahi sedikit bangunan di atas bunker yang rusak. Pos jaga atau gasebo yang sudah rusak akan kembali didirikan dan telah dianggarkan oleh Pemkot Solo. “Kalau anggaran ada di PU (Pekerjaan Umum). Kalau memang ingin dimanfaatkan, bunker ini harus dimanfaatkan secara keseluruhan. Karena ini masuk cagar budaya,” jelasnya.

Bunker yang diduga sebagai tempat penyimpanan senjata sekaligus pos penjagaan itu juga bakal dilengkapi dengan replika tentara kolonial Belanda yang tengah berjaga. “Jadi biar menarik, kita buat persis seperti kegunaannya jaman dulu. Ada patung tentaranya, kalau untuk foto lebih menarik. Ini bisa jadi destinasi baru di Solo,” tambahnya.

Dibukanya bunker yang masuk benda cagar budaya (BCB) untuk umum itu, ditegaskan tidak dipungut biaya sedikit pun alias gratis. Untuk menjaga bunker dari tangan jahil, Pemkot Solo juga telah menyiapkan penjagaan. Meski sudah dibuka untuk umum, Pemkot Solo masih memiliki pekerjaan rumah (PR), karena masih adanya rembasan air dilantai bunker. “Oleh karena itu, kita ingin undang budayawan dan seniman bangunan agar ini bisa segera dimanfaatkan,” imbuhnya.

Bunker di Balaikota Solo sendiri mulai ditemukan dan digali pada 2012 silam. Bunker dengan panjang sekitar 15,4 meter dan lebar 4,6 meter itu terbagi menjadi dua lorong. Bunker berusia ratusan tahun itu memiliki dua pintu, yakni sisi tenggara dan barat daya, yang dilengkapi saluran udara di bagian atasnya.

REPORTER: BISMA S KURNIAWAN

PUBLISHER: MAS’UD

Komentar