tegas.co., BUTUR, SULTRA – Dua pekerjaan saluran irigasi sekunder di Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara (Butur) akhir-akhir ini menjadi perhatian publik.
Pembangunan saluran irigasi tersebut terdapat di dua desa, yaitu Desa Wa Ode Anggkalo dengan anggaran sekitar 800 juta rupiah dan di desa Gunung Sari sebesar 1,8 Milyar.
Pekerjaan saluran irigasi tersebut hingga kini belum selesai 100 persen dan sampai sekarang masih terus dikerjakan.
Pekerjaan tersebut juga telah dipemeriksa oleh tim penyidik Polres Muna, Sultra berdasarkan adanya aduan masyarakat.
Sunarto toko Pemuda Bonegunu berkeyakinan bahwa pihak kepolisian akan mampu mengungkap kecurangan pembangunan irigasi tersebut, yang menyebkan terjadinya dugaan korupsi.
“Saya yakin Polisi mampu mengungkap dugaan korupsi irigasi ini, kemarin mereka sudah turun lapangan cek lansung fisik bangunan tersebut. Tinggal kita tunggu hasil penyelidikan polisi, kita percayakan polisi semoga secepatnya terungkap,”terangnya.
Dirinya berharap agar pihak kepolisian segera menuntaskan dugaan penyalagunaan anggaran pekerjaan tersebut sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain di masyarakat.
Harusnya menurutnya, pekerjaan tersebut tidak bisa lagi dilanjutkan karena telah menyeberang tahun, karena kontraknya tidak berlaku jamak. Kemudian dihitung bobot pekerjaannya dan dibayarkan berdasarkan hasil pekerjaanya, sisanya dikembalikan ke kas negara.
Kata dia, pekerjaannya dilanjutkan terus besar dugaan uangnya telah dicairkan semua, ia berkeyakinan kalau belum di cairkan uangnya seratus persen tidak mungkin mereka akan lanjutkan terus pekerjaannya sampai sudah menyeberang tahun.
“Saya lihat ini pekerjaan dipaksakan terus mestinya pekerjaanya dihentikan dan di putus kontraknya karena dianggap tidak mampu menyelesaikan pekerjaan sampai batas waktu yang telah ditentukan, saya curiga ada permainan dalam proses pencairan dananya, “katanya
Lanjut dia pekerjaan irigasi tersebut masih banyak yang belum di selesaikan seperti pemasangan pipa saluran air yang masuk ke persawahan. Pengadaan mesin pompa air mesinya belum bisa digunakan karena belum lengkap, pemasangan talud boronjong.
Ia menambahkan sumuran pembangunan saluran irigasi ini sumurannya telah menggalami keretakan,”Saluran sumur bornya saja belum digunakan sudah rusak kuat dugaan ini terjadi karena kesalahan kontruksi,”ungkapnya.
REPORTER: MIRDAT
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar