Keterangan foto: LM. Rajiun Tumada saat menggelar pertemuan bersama sejumlah pengurus DPD PAN Mubar FOTO: LA ODE AWALLUDIN
tegas.co., MUNA BARAT, SULTRA – LM Rajiun Tumada yang dipecat dari kepengurusan sebagai ketua DPD PAN di daerah yang dipimpinnya selaku Bupati periode 2017-2022 terus melakukan perlawanan.
Meski sudah dipecat, Rajiun meyakini dirinya mampu menjalankan inovasinya melawan politik uang pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur 2018.
Dia mengaku, Senin pekan depan akan menggelar jumpa pers bersama sejumlah pengurus DPD se Sulawesi Tenggara untuk bersama-sama melepas atribut PAN. sebagian DPD PAN dari sejumlah daerah juga menyatakan mundur secara bersama-sama.
“Yang sudah menelpon saya ada lima DPD PAN, yakni kabupaten Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Kolaka Utara, Bombana dan beberapa DPD lainnya, mereka sedang konsolidasi, keseluruhan sudah membuat pengunduran diri,”ungkap Rajiun kepada tegas.co disela-sela pertemuannya bersama pengurus DPD PAN Muna Barat, Kamis (22/2/2018).
Menurut Rajiun, pemecatan itu bermula saat dirinya bersama sejumlah pengurus DPD PAN Muna Barat membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) melawan Poltik uang pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Namun anehnya, pihaknya tak mendapat dukungan dari DPW PAN, sehingga terjadi pemecatan terhadap dirinya.”Terbentuknya satgas anti money politik, Sekretaris DPW PAN Sultra, Adriatma Dwi Putra (ADP) tersinggung, karena menilai tidak loyal terhadap partai. padahal tujuan kami untuk membersihkan money politik dalam tubuh partai. nah pertanyaannya, ada apa ini, sehingga saya tidak didukung,”tutur Rajiun menyayangkan.
Dirinya juga menyayangkan pernyataan ADP bahwa dibesarkan oleh Nur Alam, padahal kader-kader PAN saat ini termasuk Asrun dan ADP juga dibesarkan ditangan dingin Nur Alam.
REPORTER: LA ODE AWALLUDIN
PUBLISHER: MAS’UD