Mau Coba Kuliner Tradisional Muna, Ayo Kelapak

Mau Coba Kuliner Tradisional Muna, Ayo Kelapak
Kepala Dinas Pariwisata sedang makan makanan khas daerah Muna di lapak pelataran By Pass Kota Raha bersama beberapa jajarannya FOTO: LA ODE AWALLUDIN

tegas.co., MUNA, SULTRA – Tak lengkap rasanya jika belum menyatap berbagai jenis makanan tradisional Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, (Sultra). Jika anda berada di daerah itu, anda dan kerabat bisa mampir ke lapak pelataran By pass kota Raha, dengan beragam menu kuliner tradisional khas daerah Muna, kalian dapat memilih karena menu-menu kuliner di tempat tersebut memberi kepuasan dan kenikmatan dengan cita rasa lain dari kuliner pada umumnya.

Pedagang biasasanya mulai menjajakan jualanya pada sore hari – malam hari. Kuliner tradisional kabupaten Muna itu ternyata cukup banyak peminatnya, pantaun tegas.co, terlihat pengunjung berbondong – bondong untuk menyantap makan malam di tempat kuliner khas muna itu.

Salah satunya pengunjung jajanan tradisonal tersebut adalah Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Muna, Dhalan Kalega yang sedang bersantap makanan kuliner khas muna bersama kerabatnya.

Saat dijumpai oleh tegas co, Sabtu malam 24 Maret 2018 sekitar Pukul 19: 30 wita mengatakan, dirinya sangat doyan dengan makanan khas tradisonal Kabupaten Muna, sehingga selalu menyempatkan diri untuk makan malam di tempat kuliner jajanan khas daerah tersebut.

Selain itu, menurutnya kuliner tradisional Muna memiliki cita rasa yang alami, dan sangat berbeda dengan makanan yang modern.

“Pusat jajanan kuliner tradisional ini adalah bagian dari program yang dikembangkan oleh buapati Muna LM Rusman Emba dalam melakukan penataan secara terpusat untuk semua kuliner-kuliner tradisional yang ada di kabupaten Muna, sehingga kami menjadikan sebagai tempat wisata kuliner dengan harapan adanya pusat jajanan kuliner. ini dapat memudakan bagi orang yang datang untuk mencari jajanan yang diinginkan. sementara itu penjual jajanan tradisional ini semua masyarakat kabupaten muna yang memiliki keahlian dalam membuat jajanan tradisional Kabupaten Muna. kuliner tradisional juga memiliki perbedaan dengan makanan yang biasa dijual di rumah makan, karena kuliner makanan tradisional ini alami, kemudian masih banyak diminati oleh masyarakat kalangan bawa maupun kelas atas, karena persoalan harga dibandingkan dengan rumah makan, ini lebih terjangkau dan memiliki cita rasa yang alami,”ujarnya.

Selanjutnya kata Dhalan Kalega, melihat jajanan di kabupaten muna itu sangat banyak dari semua penjuru yang ada di kabupaten tersebut. tersedia berbagai jenis makanan, baik makanan khas daerah seperti coto yang merupakan khas Sulawesi Selatan, serta kuliner khas jawa dan tradisional kabupaten Muna itu sendiri.

“Itu sendiri bagian dari pendukung pariwisata yang ada dikabupaten Muna, apa artinya datang ke sini pada saat dia mencari jajanan makan susah, maka dari itu bupati muna LM Rusman Emba bersama-sama Wakil Bupati Muna, H. Abdul Malik Ditu memfokuskan penataan dan mengumpul semua penjual itu dalam satu tempat, dengan sebutan Lapak kabupaten Muna. disamping itu juga dilapak ini nanti akan dijadikan tempat rekreasi pada waktu-waktu tertentu. untuk itu setiap saat akan dilakukan kontrol dan pengawasan dari kesehatan, sebab makanan yang disajikan oleh pedagang akan dimakan oleh masyarakat secara umum jadi kesehatanya harus hygienis,”ungkapnya.

Dhalan Kalega juga menambahkan, makanan tradisonal kabupaten muna sebelumnya sudah sering mengikuti perlombaan di Jakarta.

“Makanan khas jajanan kuliner kabuapten muna sering mengikuti even di jakarta, kita sempat juara umum untuk jajanan kuliner tradisional yang dilaksanakan di taman mini indonesia pada tahun 2017 kemarin,” bebernya.

Salah seorang pedagang makanan khas Muna, Wa Haini, warga desa Banggai kecamatan Lohia, kabupaten Muna mengatakan, makanan yang dijajakan semua beragam yang merupakan jenis makanan khas daerah Muna, dan hampir semua kalangan datang makan di tempatnya.

“Disini ramai terus orang yang datang makan dan banyak yang hobi makanan tradisonal ini, saya berjualan disini mulai jam 5 sore sampai dengan jam 12 malam, kadang kalau sudah kemalaman tidak sempat pulang di rumah, terpaksa kita biasa menginap di tempat berjualannya,”kata Wa Haini.

“Disini kita semua khusus jualan makanan tradisional saja, seperti kapusu, jagung waho, Kasuami, hogo-hogo, kabuto, lapa-lapa, ubi rebus, pisang rebus, pepaya rebus, ikan bakar, ikan disantan, pepaya yang disantan, sayur daun ubi, sayur bening dan masih banyak lagi,” pungkasnya.

REPORTER: LA ODE AWALLUDIN

PUBLISHER: MAS’UD

 

Komentar