tegas.co., KENDARI, SULTRA – Dokter Ferensik Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dr. Raja Al- Fath Widya MH, Sp.FM didampingi Kabiddokkes Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, AKBP dr. Mardi Sudarman, MM pimpin outopsi jenazah laki-laki bernama, Dedin Saputra (25), warga kecamatan Onembute, kabupaten Konawe.
Jenazah ditemukan di tempat kerja almahrum di Ranometo, kabupaten Konawe Selatan, sekitar pukul 14.30 wita, Senin (9/10/2018) di lokasi empang.
Dr. dr. Kompol Mauludin dalam rilisnya mengatakan, awalnya korban menyetrum ikan di empang untuk dimakan, namun saat itu, tiba-tiba terjatuh.
“Riwayat korban, ada pemasangan pen pada betis kiri. Dokter Ferensik Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dr. Raja Al- Fath Widya MH, Sp.FM didampingi Kabiddokkes Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, AKBP dr. Mardi Sudarman, MM sedang outopsi korban,”tulis Kompol dr. Mauluddin dalam rilis yang dikirim ke redaksi tegas.co, Selasa (10/7/2018).
Lebih jauh dr. Mauluddin mejelaskan, akibat fatal dari sengatan listrik adalah kematian atau biasa disebut electrocution. Namun efek tidak fatal dari sengatan listrik (electric shock) juga cukup bervariasi.
Beberapa indikasi sengatan listrik
Efek pada jantung (Cardiac)
Arus AC 30-200mA dapat menyebabkan VF. Sementara arus diatas 5A dapat menyebabkan asystole. Efek lainnya adalah rusaknya pembuluh jantung (myocardial).
Efek pada otot tulang
Arus listrik lebih dari 15 -20 mA memunculkan gejala kontraksi yang hebat (tetanic contraction) yang menyebabkan tubuh sulit melepaskan diri dari sumber listrik mengakibatkan sindrome pelepasan lengan dan tulang belakang jika sengatan listrik mengenai lengan.
Cedera otot
Thrombosis dan occlusion yang menghasilkan ischaemia dan necrosis Yang terjadi pada lengan mengakibatkan kerusakan otot dan memerlukan amputasi.
Cedera susunan syaraf (Neurological injuries)
Dapat terjadi kerusakan terpusat atau sebagian dan seketika maupun jangka panjang. Jika sengatan listrik melewati kedua bahu, maka kerusakaan sumsum tulang belakang dapat teerjadi.
Sementara sengatan listrik pada bagian kepala menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan, dan pengaruh jangka panjangnya seperti epilepsy, encephalopathy, dan Parkinsonism.
Efek lain dari sengatan listrik juga mengakibatkan gagal ginjal, pecahnya gendang telinga (tegangan tinggi).
Saat ini, Dokter Ferensik Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dr. Raja Al- Fath Widya MH, Sp.FM didampingi Kabiddokkes, AKBP dr. Mardi Sudarman sedang mengoutopsi jenazah korban di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar