tegas.co., KONAWE, SULTRA – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak usahanya PT Ciomas Adisatwa diharapkan mampu mengirimkan sekolah yang didampinginya untuk menjadi Sekolah Sehat perwakilan Kabupaten. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Pondidaha, Esti Saranani, S.Km Pada saat pelaksanaan Pemeriksaan kesehatan dan Gebyar Budaya JAPFA for Kids.
“Tahun lalu, SDN 2 Hongoa berhasil menjadi wakil kabupaten untuk lomba sekolah sehat yang dilaksanakan oleh Kementrian Kesehatan,” ujar Esti “Harapannya tahun ini dengan pendampingan yang lebih intensif oleh JAPFA dalam mengukir prestasi yang serupa atau bahkan bisa lebih baik,” imbuhnya.
Harapan tersebut agaknya tidak berlebihan bagi JAPFA. Hal tersebut dikarenakan perusahaan agribisnis yang salah satu usahanya bergerak di kemitraan budidaya ayam tersebut telah melaksanakan program pendampingan untuk membangun sekolah sehat di Kec. Pondidaha, Kab. Konawe selama lebih kurang empat bulan.
“Selama empat bulan ini, JAPFA menurunkan tim fasilitator untuk mendampingi 7 sekolah dasar negeri dan MIN,” ujar R. Artsanti Alif, Vice President Head of Social Investment Dept. JAPFA. “Dua orang tim fasilitator telah mendampingi sekolah di Kec. Pondidaha selama empat bulan ini yaitu MIN 1 Konawe, SDN 2 Pondidaha, SDN 1 Hongoa, SDN 2 Hongoa, SDN 2 Wawolemo, SDN 3 Wawolemo, dan SDN Praja Taman Sari, selama empat bulan dan akan mendampingi hingga 6 bulan sampai bulan januari” tuturnya.
Artsanti juga menjelaskan bahwa melalui pendampingan tersebut, JAPFA berupaya membuat sistem di sekolah untuk memastikan terbentuknya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah. Selain itu juga mendorong sekolah agar memiliki lingkungan yang bersih dan sehat. Dua fokus utamanya adalah kantin sehat dan warung hidup sekolah selain terjaganya kebersihan sekolah.
“Melalui program ini, kami mengharapkan sekolah dapat menjadi pusat perubahan dan contoh lingkungan yang bersih dan sehat,” jelas Artsanti. “Setelah empat bulan pendampingan, melalui kegiatan dua hari ini kami membuat kegiatan untuk melihat sejauh mana perubahan tersebut terjadi dan memberikan ruang berbagi pengalaman bagi para guru dan siswa yang menjadi dampingan,” Imbuhnya.
Pernyataan Artsanti tersebut merujuk pada rangkaian kegiatan yang berlangsung pada tanggal 7-8 November yang berpusat di SDN Wawolemo 3 dan di Lapangan Latalambe di Kec. Pondidaha. Pada hari pertama kegiatan dilaksanakan kegiatan berbagi cerita perubahan dari masing-masing sekolah yang dihadiri oleh sejumlah 89 guru dari 7 sekolah yang didampingi JAPFA.
“Sedangkan untuk anak-anak juga dilaksanakan kompetisi duta makanan sehat dengan harapannya bisa menggunakan bahan baku dari kebun sekolah,” kisah Artsanti. “Selain itu untuk duta anak sehat ada kompetisi Cuci Tangan Pakai Sabun dan PHBS sedangkan untuk duta lingkungan sehat mengikuti kegiatan kompetisi pemanfaatan sampah menjadi kerajinan,” imbuhnya.
Selain memberikan berbagai pelatihan tersebut, Artsanti juga menjelaskan bahwa pada hari kedua kegiatan juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pembagian paket gizi untuk seluruh 1.279 anak yang menjadi target sasaran pendampingan JAPFA For Kids.
“Sembari menunggu kegiatan pemeriksaan kesehatan, JAPFA menggelar Gebyar Budaya JAPFA for Kids serta mengundang Master International Surya Wahyudi untuk menggelar eksibisi catur simultan,” jelas Artsanti. “Melalui kedua kegiatan tersebut kami ingin mengajak anak untuk mengenali kembali akar budayanya,” imbuhnya.
Rangkaian kegiatan JAPFA For Kids yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan agribisnis ini sejak tahun 2008. Melalui kegiatan tersebut perusahaan yang memiliki lini bisnis dari produksi pakan ternak, pembibitan dan budidaya ayam, pembibitan dan budidaya sapi, budidaya perairan, serta vaksin berupaya untuk membangun gerak perubahan di masyarakat sesuai dengan visinya ‘Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama’.
“Perusahaan melihat berbagai kegiatan sosial tersebut sebagai bentuk investasi sosial perusahaan di masyarakat,” ungkap Artsanti. “Pendekatan investasi sosial juga mendorong terbentuknya perubahan perilaku dan sistem di masyarakat, sehingga perubahan akan terus berlangsung pasca program seperti halnya investasi. Hal ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi juga memberikan dampak positif kepada masyarakat di sekitar lokasi usahanya.” tutup Artsanti.
PUBLISHER: MAS’UD