tegas.co., BAUBAU, SULTRA – Ritual Gorana Oputa atau dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai doa dari petinggi negeri (Sultan, Raja) kini telah menjadi tradisi tahunan bagi Pemerinrah Kota Baubau memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulud Nabi) yang digelar Selasa dini hari tadi (20/11/2018), yang prosesi pembacaan doanya oleh Syara Masjid Agung Keraton dimulai pukul 00.00 Wita, di Rujab Wali Kota Baubau.
Dirilis Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Baubau, H. Idrus Taufiq saidi menyebutkan kepemimpinan Kota Baubau tampak lengkap menghadiri prosesi Gorano Oputa ini, dari Wali Kota Dr. H. AS Tamrin, Wakil Wali Kota La Ode Ahmad Monianse, Sekda Dr. Roni Muhtar, Kepala Kementerian Agma Kota Baubau, H. Rahman Ngkaali, segenap anggota Forkompimda dan jajaran pejabat eselon 2 dan 3 di kota ini.
Ritual ini menghadirkan Sara Masjid Keraton bertujuan untuk merefresh otak dan mengingat, menjunjung tinggi, mengenang Nabi Besar kita, sekalian untuk mengenang kembali kelahiran Nabi sekaligus mengikuti kehidupan serta jalan kebenarannya yang diajarkan sehingga banyak hikmah yang diambil dalam kegiatan ini.
Demikian diungkapkan Walikota Baubau, DR. H. AS Tamrin kepada sejumlah wartawan usai pelaksnaan ritual haroa Gorana Oputa di Rujab Walikota Baubau.
“Malam ini yang kita laksanakan adalah maulid memperingati nabi besar kita yang dilaksanakan oleh pemerintah dengan Sara Masjid Agung Keraton yang merupakan kegiatan rutin tiap tahun jadi kita mengagungkan dan menjunjung tinggi nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW sekalian sambil merefres otak kita, dan banyak hikmah yang bisa diambil hikmanya,” ungkap Wali Kota.
Gorano Oputa sendiri merupakan tradisi yang sudah ada sejak masa leluhur dimasa lalu, dan dalam proses haroa yang dibaca adalah riwayat Nabi Muhammad SAW, menjadi petanda jika Gorano Oputa sudah digelar maka masyarakat Buton juga menggelar ‘haroa’ Maulid di rumah masing-masing selama bulan Maulid berlangsung.
Ritual Gorano Oputa kali ini juga terasa spesial bagi pribadi AS Tamrin, sebab 20 November 2018 ini juga merupakan hari ulang tahunnya yang ke 66 tahun. Karenanya usai ritual Gorano Oputa sejumlah hadirin langsung mengucap selamat ulang tahun kepada orang nomor satu di kota ini tanpa kegiatan berlebihan menyambutnya.
Memang, peringatan Ulang Tahun Wali Kota ini selalu saja bersamaan dengan momentum-momentum kegiatan Kota Baubau, tahun 2017 sebelumnya, Ultah Wali Kota AS Tamrin diucapkan bersamaan ketika Kota Baubau menjadi tuan rumah pelaksanaan Pra Kongres JKPI dimana Baubau juga sebagai tuan rumah.
Sebelum prosesi Gorano Oputa di Rujab Wali Kota usai Salat Magrib kemarin digelar peringatan Maulid Nabi SAW 1440 H, tingkat Kota Baubau yang dipusatkan di Masjid Raya Kota Baubau. Dr. H. Amalauddin, dipercaya sebagai pembawa hikmah Maulid, dan pembacaan ayat suci Alquran oleh Muh. Arif Nur.
Sementara sambutan resmi Wali Kota dibawakan langsung Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse meminta agar keteladanan Rasulullah Muhammad SAW menjadi cermin kehidupan dalam berprilaku sehari-hari, sekaligus Maulid Nabi tahun ini menjadi momentum menjaga keragaman di daerah, sehingga Baubau tetap menjadi kota kebanggan bagi warganya.
TIM