tegas.co., BOMBANA, SULTRA – Setiap daerah memiliki keterbatasan. Namun keterbatasan bukanlah aral bila ingin berbuat untuk kemajuan negeri.
Begitulah kira-kira derap semangat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam menstimulus pembangunan di wilayah Kabupaten Bombana.
Sejumlah betik asa itu, perlahan mulai dijamah satu per satu. Dengan sasarannya, menyelaraskan kiat pembangunan demi terwujudkan kesejahterana rakyat.
Satu dari geliat tanggung jawab itu, yakni mengais ilmu demi mendapatkan kebaruan pengetahuan untuk Wonua Bombana.
Inilah salah satu upaya yang mensupport para wakil rakyat melakukan Kajian Antar Daerah atau dikenal dengan istilah KAD.
Tak dipungkiri, lembaga yang di pimpin oleh Andi Firman ini telah banyak menelorkan karya-karyanya demi pemerintahan dan roda pembangunan di Kabupaten Bombana.
Tiga fungsi utama, yakni peran kelegislasian, anggaran hingga pengawasan menjadi bukti kongkrit hadirnya karya itu.
Terlebih ketika DPRD Bombana terus menyisihkan sejumlah gagasan-gagasan baru kepada eksekutif Bombana. Melalui andil KAD itu, para wakil rakyat menelorkan berbagai metode atau cara sukses, dalam mengelola sumber daya Kabupaten Bombana.
“Di satu sisi, DPRD ini kan bagian dari pemerintah daerah. Memiliki tanggung jawab untuk kemajuan pembangunan di Bombana ini. Fungsi legislasi, anggaran maupun pengawasan menjadi bagian kami, yang tidak terpisahkan,” ujar Ketua DPRD Bombana Andi firman, Rabu (05/12/2018).
“Bagi kami, rujukan utama itu, rakyat dan pembangunan. Memperjuangkan kebutuhan rakyat, menelorkan sejumlah regulasi daerah, hingga melaksanakan fungsi kontrol. Termasuk sejumlah ide atau gagasan dari internal. Sejumlah hasil reses, hasil kajian antar daerah, kami dedikasikan untuk Bombana,“ pungkas Politisi PAN tersebut.
Diketahui, para anggota wakil rakyat ini, sukses menularkan sejumlah masukan untuk pembangunan daerah. Mulai dari sektor pertanian, perikanan, peternakan, pariwisata hingga ide strategis guna memberikan nilai tambah untuk perekonomian masyarakat.
Oktober lalu misalnya, Sejumlah anggota dewan berkunjung di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kunjungan di fokuskan pada kebijakan di bidang pertanian. Setiap kebijakan dan cara olah pertanian dikaji atau ditelaah. Sasarannya untuk pengetahuan bagi Kabupaten bombana.
Awal Desember lalu, Dewan kembali mengais pengetahuan di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Para wakil rakyat membidik sektor peternakan. Pengembangan ternak Sapi Bali, menjadi sasaran untuk ditelaah. Tiap kebijakan dan cara ternak di Kabupaten Barru dikaji. Tujuannya, untuk memberi masukan bagi peternak dan sejumlah stake holder pemerintah di wilayah Bombana.
Di Kabupaten Gowa, Dewan menelusuri beberapa program unggulan disana. Diantaranya terkait pemukiman hingga penataan lembaga adat dan Budaya daerah.
Sementara di Kota Bandung, dewan menelaah sejumlah kebijakan strategis dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tidak cuma itu, dewan juga menelusuri sejumlah kiat pemerintah setempat dalam menjalankan fungsi pelayanan public (Publik service fundaction)
Andi Firman menegaskan ditiap KAD tidak monoton pada satu bidang. Tapi mencari sejumlah program unggulan di masing masing daerah yang dikunjungi. Jika memiliki potensi, bisa jadi akan diadopsi.
“Kita cari apa program unggulan disana. Lalu kita sandingkan dengan tingkat kebutuhan daerah kita. Jika ada kesamaan, apalagi memiliki berpotensi, maka bukan haram hukumnya, jika kita reduksi untuk kemajuan daerah kita,” jelasnya.
Dewan selalu membingkai hasil KAD sebagai bahan masukan untuk pihak eksekutif Bombana. Di telaah lalu disalurkan disejumlah pertemuan dengan sejumlah organisasi perangkat daerah atau OPD Bombana. Di antaranya melalui rapat dengar pendapat, pembahasan dalam penyusunan APBD hingga ruang pertemuan lainnya.
Bagi kalangan anggota DPRD Bombana, kiat itu merupakan satu dari sejumlah andil dalam kiat mewujudkan cita-cita bersama, kemajuan daerah Kabupaten Bombana. (Advetorial)