Warga Buton Ditemukan Meninggal Berlumuran Darah

Berkas Perkara Asusila 3 Anak Dibawah Umur Dilimpahkan ke Kejari Buton
Kasat Reskrim Polres Buton, Iptu Najamuddin. FOTO: SUPARMAN

tegas.co., BUTON, SULTRA – Diduga akibat kelainan jiwa, salah seorang warga Desa Kombeli, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), atas nama Rusdin (38) ditemukan meninggal dengan posisi terlentang berlumuran darah di kepalanya di salah satu kebun masyarakat Jalan Km 25 Desa Banabungi, Pasarwajo.

Kasat Reskrim Polres Buton, Iptu Najamuddin menjelaskan, awal informasi ditemukannya korban dari salah seorang masyarakat bernama La Maniru asal Desa Banabungi, yang datang melapor karena melihat ada bercak darah di gubuk kebunnya dan melihat ada mayat seorang laki-laki.

“Saksi (La Maniru) datang kepolisian sekitar pukul 06.30 Wita, untuk melaporkan adanya penemuan mayat di kebunnya,” jelasnya, kepada awak media, Rabu (09/01/2018).

Lanjutnya menerangkan, saat petugas datang di Tempat Kejadian Perkara (TKP), ternyata benar ditemukan mayat laki-laki yang sudah terbujur kaku dan di sekitar kepalanya penuh dengan darah dan tanpa busana.

“Saat itu juga kita lakukan olah TKP bersama medis, selanjutnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Pasarwajo guna dilakukan otopsi lebih lanjut. Sesampainya di Rumah Sakit, pihak medis melakukan pemeriksaan luar,” terangnya.

Dari hasil pemeriksaan dokter, tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Dokter menjelaskan, darah tersebut keluar dari telinga, hidung dan mulut.

“Untuk menentukan secara spesifik penyebabnya apa harus dilakukan otopsi,” ujar Najamuddin.

Sementara, dari keterangan salah seorang keluarga korban yang ditemui di TKP, sambungnya, bahwa korban menderita kelainan jiwa sejak tahun 2001. Dan sejak dua hari lalu menghilang dari kediamannya.

“Korban saat ini masih berada di rumah sakit, dan kita masih lakukan visum luar. Terus untuk otopsi kami harus terlebih dahulu datangkan ahli otopsi dari Kendari, namun kami masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga korban apakah keluarga menerima dengan ikhlas ataupun melakukan otopsi, kami menunggu,” tutupnya.

KONTRIBUTOR: SUPARMAN
PUBLISHER: SALAMUN SOFIAN