Aliansi Organisasi Nasional Desak Ketua DPRD Buton Selatan Mundur dari Jabatannya

Aliansi Organisasi Nasional Desak Ketua DPRD Buton Selatan Mundur dari Jabatannya
Massa aksi memboikot pintu masuk ruang rapat DPRD Busel. FOTO: JELITA SRI RAHAYU

tegas.co., BUTON SELATAN, SULTRA – Tiga Aliansi Organisasi Nasional yang terdiri dari Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) serta Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar Aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Buton Selatan (Busel) di Jalan Gadjah Mada Kelurahan Laompo, Kacamatan Batauga, Selasa (15/01/2019).

Mereka mendesak Ketua DPRD Busel La Usman untuk mundur. Desakan itu dilakukan menyusul dikeluarkannya surat DPP Partai Amanat Nasional Nomor: PAN/A/KU-SJ/183/XII/2018 tentang Pergantian Antar Waktu (PAW) Partai Amanat Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara, pada 29 November 2018, perihal pergantian Ketua DPRD Busel dari La Usman kepada La Syahruh karena kasus narkoba jenis sabu di Jakarta, sehingga yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tanggung jawabnya sebagai Ketua DPRD Busel.

Iklan KPU Sultra

Ketua Pospera Busel, La Herman mengungkapkan, surat PAW dari La Usman kepada La Syahruh telah resmi dikeluarkan pada tanggal 18 Desember 2018 dan ditandatangani Ketua DPP PAN, Zulkifli Hasan.

“Kami menyangkan sampai hari ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Busel tidak dapat menindaklanjuti surat tersebut sebagaimana mestinya. Ini melahirkan pertanyaan bahwa semua pihak yang terlibat yakni seluruh anggota dewan kehormatan dari berbagai fraksi partai politik ada indikasi kerjasama dengan Ketua DPRD Busel yang nyata-nyata mengkonsumsi narkoba sebagai mana dirilis pihak Polda Metro Jaya pada 27 November 2018 lalu oleh Kombes Pol Argo Yuwono,” ungkap La Herman dalam orasinya, Selasa (15/01/2019).

Menurutnya, La Usman ditangkap di Hotel Reed Planet Jakarta Pusat dengan barang bukti berupa dua cangkong bekas pakai. Hal ini sangat jelas dan terang bahwa Ketua DPRD Busel telah melanggar kode etik serta marwah kedewanan.

“Kami minta agar anggota dewan kehormatan mau menjalankan tugasnya berdasarkan undang-undang yang berlaku,” tekannya.

Usai menyampaikan orasinya, para demonstran masuk ke dalam ruangan rapat, namun tak ada satupun Anggota DPRD Busel yang terlihat hadir di ruangan untuk menerima dan berdiskusi bersama mereka.

La Ode Nurunani bersama dua Kabag Sekretariat DPRD Busel yang sedang berada ditempat akhirnya menemui massa. Dalam keterangannya ia menyampaikan bahwa seluruh anggota Dewan Kehormatan sedang melakukan perjalanan dinas keluar daerah dan sebagiannya lagi menghadiri pernikahan salah satu anggotanya.

La Ode Nurunani pun meminta kepada seluruh massa aksi untuk menunggu hingga Senin pekan depan serta meminta kepada demonstran bersabar untuk membicarakan dan mencari solusi bersama Ketua DPRD La Usman.

Amatan tegas.co di lokasi, pertemuan tersebut berjalan alot. Tidak cukup sampai disitu, para demonstran juga memboikot pintu masuk ruang rapat DPRD Busel sebagai bentuk kekecewaan atas ketidakhadiran para anggota legislatif itu. Mereka berjanji akan datang kembali untuk mendesak La Usman mundur dari Ketua DPRD Busel.

Tonton videonya disini

REPORTER: JELITA SRI RAHAYU
PUBLISHER: SALAMUN