Hal ini dikatakannya disela-sela dirinya memberikan sambutan pidato dalam acara pencanangan kampung KB di desa Kabita Togo, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kamis (31/01/2019).
Menurutnya, konflik yang biasa muncul di dalam masyarakat pada setiap momen pemilu adalah perbedaan pilihan. Baginya, beda pilihan merupakan hal yang lumrah dan itu merupakan sikap politik masyarakat.
“Hindari permusuhan sesama kita, yang disebabkan pilihan politik. Dengan begitu keamanan dan stabilitas di masyarakat akan tetap terjaga. Masyarakat pun akan merasa nyaman,” tuturnya.
Arhawi secara tersirat menghimbau para Kepala Desa agar selalu menjaga dan mengawal proses pemilu mendatang dalam suasana aman dan tertib. Kades diharapkan pula dapat menimalisir konflik dimasyarakat.
Ia mengatakan, menjaga stabilitas jelang dan hingga berakhirnya pemilu sangat penting. Alhasil, pembangunan tidak terlepas juga dengan Pemilu. Pasalnya, pelaksanaan pemilu akan menghasilkan berbagai program pembangunan.
“Pemilu maupun politik harus tetap kita perhatikan khususnya dalam menjaga stabilitas. Karena pembangunan berupa berbagai program dihasilkan melalui proses pemilu,” ungkapnya.
Acara tersebut dihadiri unsur Forum Koordinator Pimpinan Daerah (Forkopimda), diantaranya Kepala Kejaksaan Negeri Wakatobi, Kapolres, Perwira penghubung, Dan Pos AL Wangi-Wangi, Perwakilan ketua pengadilan tinggi, dan Sekretaris daerah, Muh Ilyas Abibu.
Hadir pula, Camat dan lurah serta puluhan beberapa Kepala desa se-pulau Wangi-Wangi. Tim penggerak PKK kabupaten hingga desa. Serta unsur masyarakat atau stakeholder.
KONTRIBUTOR: RUSDIN
PUBLISHER: MAS’UD
Komentar