tegas.co, KENDARI, SULTRA – Belasan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di Kepolisian Daerah (Polda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra, Senin (23/01). Dalam aksinya, mahasiswa menuntut dilakukan pemeriksaan terhadap KPU Buton Selatan (Busel) karena dinilai tidak netral dan berpihak pada salah satu pasangan calon (Paslon).
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi unjuk rasa, Asis Putra Sangia mengatakan, KPU Busel terindikasi berpihak pada salah satu Paslon independen, dalam hal ini ia menilai, KPU Busel telah menyulap sekitar 450 Kartu Tanda Penduduk (KTP) masyarakat Busel yang ada di Kecamatan Siompu.
Berdasarkan rujukan kasus tersebut, Asis menjelaskan, “KPU Busel terindikasi bekerja sama denga salah satu Paslon independen dalam melakukan pemalsuan berkas untuk meloloskan verifikasi berkas Paslon tersebut,” ujar Asis saat ditemui usai hering di KPU Sultra, Senin (23/01).
Ia mengungkapkan, dari laporan warga beberapa waktu lalu terkait indikasi pemalsuan berkas di KPU Busel ke Polres Buton, sampai saat ini belum menemui titik terang.
“Kalau masalah ini dibiarkan, maka ada potensi besar untuk terjadi pemilihan ulang,” ungkap Asis.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Sultra, Hidayatullah mengatakan, sebagai KPU Provinsi, pihaknya akan menindaki sesuai dengan tupoksi tugasnya. Dalam hal ini, Hidayatullah akan meberikan surat teguran kepada KPU Busel, sebab jika benar apa yang ditudingkan, maka KPU Busel terkena pelanggaran.
“Jadi harapan saya ke adik-adik mahasiswa untuk mengumpulkan bukti-bukti terlebih dahulu untuk kemudian dilaporkan ke Bawaslu. Jika terbukti, maka sesuai dengan tugas kami, kami akan menangani permasalahan tersebut,” ujar Hidayatullah.
Untuk itu, mereka sengaja melakukan aksi demostrasi untuk meminta Polda Sultra dan KPU Sultra agar tidak menutup mata dengan persoalan tersebut, serta meminta agar Polres Buton didesak untuk menindak lanjuti laporan tersebut.
BAIM. J / MAN